Potret Pendidikan

PPDB di Pekanbaru, Musimnya Kepala Sekolah Diduga Mencari Income

2
×

PPDB di Pekanbaru, Musimnya Kepala Sekolah Diduga Mencari Income

Sebarkan artikel ini
Walikota Pekanbaru tinjau pelaksanaan PPDB

Potret24.com, Pekanbaru – Musim penerimaan siswa baru tingkat SD, SMP maupun SMA sebentar lagi dimulai di Kota Pekanbaru. Sejumlah kalangan menilai masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) merupakan masanya Kepala Sekolah mencari keuntungan.

“Sudah lumrah setiap tahunnya. Disdiknya tidak tegas dan terkesan larut dengan permainan kepala sekolah atau malah ikut terjun langsung dalam permainan tersebut. Disdik Pekanbaru maupun Disdik Riau diminta tegas supaya hal yang sam setiap tahunnya tidak lagi terulang di Tahun 2021,” tegas H Sanusi Pardede.

Ditegaskannya lagi Disdik Pekanbaru maupun Disdik Riau harus bisa memposisikan dirinya sebagai wasit.

“Bukan sebagai pelatih yang ikut turun ke lapangan. Kalau seperti itu bisa-bisa berbagai kisah seperti tahun-tahun sebelumnya bakal berulang. Para Kepsek sibuk mencai keuntungan dengan menjual kursi-kursi kosong di sekolahnya. Sementara di sisi lain, para orang tua sibuk berjuang untuk memasukkan anaknya,” tegasnya lagi.

Dirinya menilai sudah menjadi cerita di tengah masyarakat bahwa masa PPDB adalah masa panennya para Kepala Sekolah.

“Terutama untuk kategori sekolah-sekolah unggulan yang notabene peminatnya meluber,” tegasnya lagi.

Ditambahkannya lagi, kunci semuanya ada di tangan Disdik. “Larut dalam permainan ataupun memposisikan diri sebagai wasit. Karena di tahun-tahun sebelumnya Disdik diduga ikut larut dalam permainan. Salah satunya diduga ikut mengacaukan sistem PPDB itu sendiri. Salah satunya saran yang diterima orang tua siswa terkait domisili atau tetap tinggal yang diubah agar berdekatan dengan sekolah incaran,” tegasnya lagi.

Tahun 2021 ini dirinya meminta Disdik Pekanbaru maupun Disdik Riau memposisikan dirinya sebagai regulator ataupun pengawas.

“Jangan lagi menjadi pemain ke-12 dalam tim sepakbola. Sudahlah sistem pendidikan memang disengaja dibikin kacau oleh oknum-oknum Disdik. Pihak sekolah otomatis akan dirugikan karena penerimaan siswa hanya akan terfokus di sekolah-sekolah unggulan. Sementara sekolah non unggulan otomatis bakal tetap menjadi sekolah non unggulan untuk selamanya,” ujarnya menambahkan.

Senada dengan Sanusi Pardede, pengamat dunia pendidikan di Riau, Albert Susanto menilai Kadisdik Pekanbaru maupun Kadisdik Riau harus berusaha memberikan contoh yang baik terkait PPDB lintas SD, SMP maupun SMA.

“Posisikan diri sebagai wasit. Awasi pelaksanaan PPDB secara baik dan benar. Cek betul kebenaran surat domisili yang sering digunakan untuk mengincar sekolah-sekolah tertentu. Selain itu Lurah dan Camat diminta untuk mengecek alasan dan tujuan permintaan surat domisili untuk warganya. Bisa saja digunakan untuk mengakali PPDB,” tegasnya lagi.

Albert berharap pelaksanaan PPDB di Pekanbaru maupun Riau saat ini bisa berjalan dengan baik dan tegas.

“Tahun 2021 ini harus bersih. Tidak ada pola mengakali dalam PPDB. Hal ini semata-mata menyelamatkan dunia pendidikan di Pekanbaru maupun Riau. Kita akan mengawasi secara menyeluruh dan jika perlu kita buka pos pengawasan PPDB di setiap kecamatan,” tegasnya lagi. (gr)