Potret24.com, Jakarta – Berdiri sejak 1978, warteg yang satu ini tidak pernah sepi dari pembeli. Buka selama 24 jam, warteg ini disebut mewah karena jadi langganan tempat makan para sultan di Jakarta.
Jika warteg yang lain terkenal dengan harga murah meriah, di Warteg Gang Mangga yang ada di Jakarta Barat, satu lauknya bisa mencapai Rp 15.000. Harga ini setara dengan nasi rames isi ayam goreng, orek tempe hingga sayuran di warteg lainnya.
Sering disebut sebagai salah satu warteg paling mahal di Jakarta, tapi popularitas Warteg Gang Mangga tak perlu diragukan lagi.
Semua menu makanan disajikan di hadapan pengunjung. Warteg ini selalu ramai di waktu sarapan, makan siang hingga makan malam.
Meski harganya berkali-kali lipat dibandingkan warteg pada umumnya, tapi Warteg Gang Mangga selalu menjadi pilihan para ‘sultan’ di Jakarta saat mereka kangen nasi warteg yang enak dan berkualitas.
Berikut fakta menarik soal Warteg Gang Mangga yang menarik diketahui:
1. Buka Selama 24 Jam
Sejak 43 tahun yang lalu, Warteg Gang Mangga secara konsisten menyajikan aneka makanan enak dan berkualitas selama 24 jam tanpa henti. Semua makanan di sini selalu dimasak baru jika ada stok yang habis terjual.
Menurut Je, salah satu pegawai di Warteg Gang Mangga, usaha ini didirikan dengan unsur kekeluargaan yang kuat. Hampir semua pegawai yang bekerja di Warteg Gang Mangga masih memiliki ikatan saudara atau tetangga sekampung di Tegal.
“Tak pernah tutup, kita buka dari tahun 1978. Selama 24 jam itu, biasanya bisa habiskan sekitar 50 kg nasi dalam beberapa jam sekali. Tapi itu hanya itungan kasar ya, kalo berapa ratus porsi yang habis itu kita tidak pernah hitung,” jelasnya kepada detikFood, sambil sibuk melayani nasi rames pesanan pembeli.
2. Menu Warteg Mewah Berkualitas
Istilah ‘ada harga ada mutu’, mungkin cocok disematkan pada Warteg Gang Mangga. Bagi sebagian orang, Warteg Gang Mangga punya kisaran harga yang mahal atau bahkan fantastis untuk ukuran nasi rames warteg.
Tapi semua itu terbayarkan dengan cita rasa makanan yang enak, bahan-bahan makanan yang segar, dan porsinya yang tak pelit.
“Di sini itu sistemnya sama kaya warteg lainnya, kita hitung per lauk sesuai yang dipilih pembeli. Rata-rata harga per lauk memang Rp 15.000, yang paling mahal ada ikan tenggiri. Itu harganya Rp 20.000. Kalau yang paling murah, harga lauk di sini ada aneka gorengan seperti tempe, tahu, bakwan itu Rp 3.000 saja,” sambung Je.
Jadi jangan kaget jika tagihan makan kamu di sini bisa mencapai Rp 70.000, untuk satu porsi nasi rames dengan tumis cumi asin, rendang sapi, sambe pete, tumis jamur, kentang balado dan peyek udang.
3. Menu Populer di Warteg Gang Mangga
“Setiap harinya di sini kita bisa masak 30-40 lauk ya, tapi yang menu regulernya itu ada sekitar 30 lauk. Seperti oseng kikil, tumis usus, cumi asin, rendang sapi, ikan tongkol, tumis pare, teri kentang, ikan asin, sambel pete, sayur jamur, kangkung dan aneka gorengan,” ungkap Je.
Menurutnya selera setiap pembeli itu berbeda, jadi tidak bisa mematok mana menu yang paling disukai di Warteg Gang Mangga. Tapi kalau dilihat dari yang paling cepat habis, ada sambel pete yang jadi juara di sini.
Per porsinya Rp 15.000, pete besar yang polos ditumis dengan sambal balado yang tidak terlalu medok. Tekstur pete masih krenyes renyah, tapi tidak pahit karena sudah ada resapan bumbu dari sambalnya. Pastinya menu sambel pete ini selalu jadi pendamping lauk wajib yang dipesan pelanggan setia di warteg sultan ini.
4. Rawon Tegal Spesial
Menu yang satu ini terbilang jarang disajikan di warteg, meski populer di Tegal. Namanya rawon Tegal. Dari segi warna dan bahan berbeda jauh dengan rawon yang identik sebagai rawon berkuah hitam dari Jawa Timur.
“Selain sambal pete, orang-orang suka makan rawon. Di sini rawon Tegal itu warnanya memang kuning ya, dia pakai tetelan sapi dan daging sandung lamur. Kenyal-kenyal gurih, bumbunya standar seperti bawang merah, kunyit hingga cabe,” tutur Je.
Rawon ini bisa dipisah atau dicampur langsung ke ramesan nasi. Tapi memang lebih nikmat jika disantap secara terpisah, karena kuah rawonnya yang kental itu lebih menyerap ke lapisan tetelan dan lemak sapi yang juicy. Rasanya pedas cocok disantap dengan sambal pete dan nasi putih. Kisaran harganya sekitar Rp 15.000. (gr)