Potret24.com, Subang – Seorang janda muda berusia 34 tahun tewas usai digenjot pacarnya di kamar hotel di Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar). Korban berinisial EN sedangkan pacarnya FF adalah seorang pemuda yang masih berusia 25 tahun.
Kedua sejoli itu diketahui mengadakan temu janji di sebuah hotel kelas melati di wilayah Pabuaran, Subang pada, Kamis (24/06/2021) sekira pukul 21.00 WIB.
Di hotel tersebut, EN yang merupakan janda satu anak melepaskan hasrat biologisnya dengan sang kekasih, FF yang diketahui masih seorang bujangan.
Kedua anak manusia berlainan jenis itu sudah menjalin hubungan asmara sejak dua bulan belakangan. Malam kejadian, keduanya sepakat ingin menghabiskan malam di kamar hotel tersebut.
Namun, saat baru selesai berhubungan intim, tiba-tiba saja tubuh EN kejang-kejang. Dari mulut perempuan itu juga keluar busa.
Melihat kondisi sang pacar, FF sempat panik. Ia kemudian bergegas membawa NN pulang ke rumahnya. Tapi apa daya, nyawa kekasihnya tersebut tak bisa diselamatkan. Janda muda itu tewas.
Kanit Reskrim Polsek Pabuaran, Asep Mahdar yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab meninggalnya EN,
Asep mengatakan, saat kejadian, EN tiba-tiba mengalami kejang-kejang. Saat itu EN dan FF baru saja tuntas melakukan hubungan seksual.
“Setelah berhubungan badan, tubuh korban mendadak kejang-kejang hingga mulutnya berbusa,” ujar Kanit Reskrim Polsek Pabuaran, Sabtu (26/6/2021), seperti dikutip dari Tribun.
Asep menuturkan, FF yang saat itu panik, lantas dibantu petugas hotel langsung membawa EN menuju kediamannya di Desa Ciberes, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang.
“Mereka tiba di sana (rumah EN) sekira pukul 06.00 WIB. Setibanya di rumah, EN menghembuskan napas terakhirnya,” ujar Asep.
Menurut Asep, sampai kini belum ada keterangan lebih lanjut tentang apa yang menyebabkan janda muda itu tewas.
“Kami sempat menemui keluarga korban, pihak keluarga juga sudah mengiklaskan kepergian korban. Kami juga tak menemukan bekas bekas penganiayaan atau luka apapun,” pungkasnya. (gr)
