Potret24.com, Tasikmalaya – Terkait informasi adanya siswi SMP pemeran video syur ketagihan seks. Dan dalam sepekan bisa berhubungan intim dengan 5 pria, membuat pihak KPAID Kabupaten Tasik Malaya geleng kepala.
KPAID Tasikmalaya menilai Siswa SMP Tasikmalaya pemeran video syur setengah bugil bersama pria remaja ini, sudah rusak akibat minimnya pengawasan orang tua.
Ketua KPAI Tasikmalaya Ato Rinanto menilai, gadis ini tergolong masih anak-anak, tetapi sudah mengalami dan melakukan hal-hal diluar batas.
Hal ini disebabkan lemahnya pengawasan orang tua dan terkesan tidak memperhatikan sang anak yang beranjak remaja, semua akibat pengaruh digital dan dibiarkan bebas menggunakan ponsel.
“Ini tentunya peran orang tua sangat penting, ini menjadi hal yang sangat enting menjadi perhatian kita semua supaya tidak terjadi lagi hal serupa di kalangan anak-anak, paling utama adalah perempuan,” jelas Ato.
Sebab, berdasarkan pengakuan anak perempuan alias Siswi SMP Tasikmalaya ini, dia ketagihan seks akibat sering menonton film porno.
Sehingga ketagihan dan melakukan hubungan intim dengan 5 pria berbeda dalam satu pekan.
“Ini sangat miris, dan video ini menjadi preseden buruk, yang terjadi di alam pergaulan usia anak-anak selama ini. Sesuai keteragan pelaku perempuan, dia ketagihan seks akibat menonon film porno,” jelasnya.
Jadi dalam kasus ini, si Siswi SMP Tasikmalaya bukan korban, pelaku bukan hanya pria tetapi juga wanita atau siswi SMP tersebut.
“Jadi bukan hanya pria dalam video yang viral itu. Semua akibat sering menonton film porno, sehingga sepakan dia bisa melakukan berhubungan badan dengan 5 pria berbeda-beda,” ujarnya, seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/5/2021).
Seperti diketahui, beredar video perempuan setengah bugil berstatus Siswi SMP Tasikmalaya heboh dan beredar di kalangan masyarakat.
Bahkan Siswi SMP Tasikmalaya ini dengan mudahnya menawarkan diri bertarif Rp 200.000 bisa berhubungan badan dengannya. Aksinya tampak di depan kamera.
Siswa SMP Tasikmalaya ini terlihat tampil dengan pernuh percaya diri, dengan rambut panjang bercat kuning, setengah bugil dibarengi teman prianya di sebuah kamar dengan durasi video pendek 6 detik.
Karena dianggap meresahkan, Kasus pun langsung ditangani Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya atas laporan pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya karena pemerannya melibatkan anak-anak.
“Awalnya kami mendapati ada laporan dari penggiat pendidikan beredar video setengah bugil perempuan yang masih di bawah umur bersama teman prianya di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.”
“Setelah ditelusuri ternyata anak perempuannya masih berstatus siswi kelas IX salahsatu SMP.”
“Dari tayangan video berdurasi 6 detik tersebut hanya pemeran perempuan berkata ‘ sini open BO 200’ saja,” jelas Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto kepada wartawan di Mako Polreskab Tasikmalaya, Sabtu (29/5/2021).
Terkait dengan penyelidikan lebih lanjut, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polreskab Tasikmalaya AKP Hario Prasetyo Seno, mengatakan, masih memeriksa pria dan perempuan yang diduga sebagai pemeran video setengah bugil siswi SMP di Kabupaten Tasikmalaya berdurasi 6 detik.
Mereka masih mendalami motif atas kelakuan para pemeran di dalam video tersebut.
“Keduanya masih diperiksa secara intensif oleh petugas Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satreskrim Polreskab Tasikmalaya untuk mengetahui motif dan tujuan pembuatnya.”
“Iya, kedua orang yang diduga sebagai pemeran dalam video asusila tersebut masih diperiksa dan dimintai keterangan. Benar, keduanya si pria dan wanitanya itu masih di bawah umur,” jelas Hario kepada wartawan di ruang kerjanya, Sabtu (29/5/2021).
Selanjutnya, Hario, mengatakan, penyelidikan ini, berawal dari laporan masyarakat yang mendapati viral beredar video seorang perempuan yang menawarkan diri sembari setengah bugil.
Video asusila tersebut membuat resah masyarakat dan segera diamankan kedua pelaku untuk dimintai keterangan.
“Sampai sekarang motif atau tujuan para pembuat video itu masih belum bisa disimpulkan. Soalnya, kita masih dalami dengan pemeriksaan lebih lanjut,” tambah Hario.
Terkait dengan kasus ini KPAID terus mendalami dan melakukan pendekatan persuasif terhadap Siswi SMP itu berusaha memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa tindakan Siswi tersebut memang tidak baik dan menghancurkan masa depannya.
“Ini tentunya peran orangtua sangat penting. Ini menjadi hal yang sangat penting menjadi perhatian kita semua supaya tak terjadi lagi hal serupa di kalangan anak-anak. Paling utamanya adalah perempuan,” ujar Ato.
Selanjutnya KPAID pun tentunya sangat berkonsentrasi dalam kasus ini karena berdampak luas terutama faktor pendidikan anak dan norma-norma selama ini.
Sehingga, hak-hak anak pun bisa ditegakkan tapi di sisi lain akan memberikan edukasi ke anak-anak lainnya supaya tak tergoda dengan hal yang sama.
“Ini sangat penting sekali pendidikan anak, pendidikan agama dan penerapan norma-norma selama ini. Kita pun selama ini mengamankan para pelaku di rumah aman KPAID untuk permasalahan psikis yang dialaminya akibat kejadian yang menimpanya,” jelasnya.
Seperti diketahui, kasus ini memang heboh karena video Siswi SMP Tasikmalaya yang tampil setengah bugil dan menjajakan diri dengan tarik Rp200 ribu, bisa berhubungan seks dengan diri. KPAID Tasikmalaya melihat hal ini sebagai kasus baru yang harus ditangani dengan segera, menyelamat si Siswi SMP agar bisa menjalani kehidupan secara normal.
Juga mengaktifkan peran serta orang tua agar mengawasi anaknya dengan benar. (gr)