Pekanbaru

PSK di Hotel di Pekanbaru Semakin Mengganas di Bulan Ramadhan, Satpol PP Pekanbaru Diminta Bangun

3
×

PSK di Hotel di Pekanbaru Semakin Mengganas di Bulan Ramadhan, Satpol PP Pekanbaru Diminta Bangun

Sebarkan artikel ini
PSk di Kota Pekanbaru

Potret24.com, Pekanbaru – Keberadaan para pekerja seks komersial (PSK) di sejumlah hotel di Kota Pekanbaru semakin mengganas meskipun saat ini masuk Bulan Suci Ramadhan. Mereka terkesan jor-joran mencari pelanggan dengan alasan untuk biaya pulang lebaran.

“Mumpung Satpol PP Pekanbaru tengah tidur nyenyak. Kita full khan betul satu bulan penuh mencari rezeki di Bulan Ramadhan,” kata Sisca, Senin (19/04/2021) seorang PSK yang mengaku tengah berada di Hotel Tjokro, Kota Pekanbaru

Menurutnya lagi Satpol PP Pekanbaru telah diamankan selama Bulan Ramadhan. Sehingga bisa full satu bulan mencari rezeki. “Tenang abang ganteng. Sudah diamankan manajemen. Sekarang bebas, kapanpun abang mau bisa datang ke kamar aku,” katanya lagi.

Ketika ditanyakan lebih lanjut terkait pengamanan yang diberikan kepada Satpol PP Pekanbaru, Sisca menolak untuk berkomentar lebih lanjut. “Abang ini seperti wartawan aja. Pokoknya sudah ada garansi aman takkan digrebek. Semua sudah terkendali. Coba saja abang perhatikan, ada atau tidak razia di hotel selama seminggu ini. Itu artinya sudah aman dan bebas mencari rezeki,” katanya mencoba berdalih.
PSK lainnya yang sempat dihubungi potret24.com, Raini membenarkan soal pengamanan selama Bulan Ramadhan.

“Begitu yang dibilang manajemen hotel dan manajemen saya sendiri. Bebas mencari rezeki dan siap menunggu kedatangan para pria hidung belang,” tegasnya lagi.

Menyikapi pernyataan dua PSK tersebut, tokoh agama di Kecamatan Senapelan, H Junaidi Halim tak habis berpikir. “Hancur sudah kalau begini. Pihaknya yang semestinya ikut menegakkan sanksi moral akibat maraknya prostitusi malah memberikan jatah pengamanan. Kota Pekanbaru ini sebentar lagi akan dikutuk dan menerima azab akibat perilaku pejabat yang mau menerima uang lendir. Sangat memalukan dan miris,” ujarnya saat dihubungi, Senin (19/04/2021).

Junaidi sendiri baru bisa mengerti kenapa prostitusi di Kota Pekanbaru ini semakin berkembang pesat. “Ternyata pihak yang semestinya melakukan penindakan malah tergoda dengan aroma bisnis lendir. Tak habis pikir lagi, mau kemana lagi mau dilaporkan kalau sudah begini. Kita tunggu saja azab dari Allah SWT,” katanya lagi.

Menurutnya lagi, pembangunan Kota Pekanbaru dalam dua tahun belakangan ini sudah melenceng jauh dari harapan masyarakat.

“Walikota Pekanbaru harus bertanggungjawab melihat situasi dan kondisi Kota Pekanbaru saat ini. Dua penyakit masyarakat judi dan prostitusi sangat marak. Sementara Satpol PP Pekanbaru yang seharusnya bertanggungjawab malah masa bodoh. Saya takutnya nanti jadi bodoh benaran,” tegasnya lagi. (sam)