Potret24.com, Jakarta – Larangan mudik lebaran oleh pemerintah menuai perhatian sejumlah pihak, salah satunya Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS, Suryadi Jaya Permana. Kepada bukamata.co, Jumat (9/4/2021), Suryadi menyampaikan bahwa larangan mudik ini berfokus pada pencegahan penyebaran virus COVID-19 yang hingga kini masih belum teratasi.
“Keputusan larangan mudik Lebaran ini diambil dengan mempertimbangkan masih tingginya angka penularan virus Corona secara nasional. Apalagi, belajar dari momentum-momentum libur panjang beberapa waktu lalu, yang terbukti berkorelasi dengan peningkatan angka penularan virus Corona, dimana pada libur Agustus jumlah kasus meningkat 119%, libur Oktober 95%, dan Natal-Tahun Baru 78%,” papar Suryadi.
Sehingga, menurutnya larangan mudik ini dimaksudkan agar upaya vaksinasi yang sedang dilakukan bisa menghasilkan kondisi kesehatan yang semaksimal mungkin sesuai yang diharapkan, mengingat program vaksinasi dibaru akan selesai pada tahun 2022.
“Sehingga, sebelum program ini selesai segala upaya untuk mencegah penularan harus tetap dilakukan,” imbuhnya.
Suryadi menyayangkan rencana penyekatan wilayah yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan hanya difokuskan pada perbatasan antarprovinsi saja.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan menyampaikan akan melakukan penyekatan di 300 lokasi untuk menghindari mudik lebaran di waktu yang telah ditentukan.
“Sayangnya pelarangan ini hanya berlaku antar provinsi saja, sebagaimana dikatakan Dirlantas Polda Jateng yang menyatakan bahwa penyekatan hanya berlaku antarprovinsi. Sehingga masyarakat Jawa Tengah masih diperbolehkan melakukan perjalanan mudik antarkota dan kabupaten,” tuturnya.
Suryadi menambahkan, pihaknya mendorong agar pemerintah melakukan upaya pengetatan baik dalam dan luar provinsi, khususnya dalam menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan standar pencegahan COVID-19. FPKS, kata Suryadi, juga meminta pemerintah agar segera mengeluarkan aturan detail tentang larangan mudik, serta berharap Pemerintah konsisten dan berusaha keras menegakkan protokol kesehatan tersebut di seluruh wilayah Indonesia.
“Sehingga tempat-tempat wisata yang telah diperbolehkan untuk tetap dibuka oleh Pemerintah terjamin keamanannya dari penyebaran wabah COVID-19. Sebab esensi dari pelarangan mudik seharusnya lebih ditekankan pada pencegahan penyebaran virus akibat adanya perjalanan orang. Sehingga diharapkan ekonomi dapat tetap berjalan namun penyebaran virus juga dapat ditanggulangi,” kata Suryadi. (gr)