Pekanbaru

Kinerja Samhana dan Godang Tua Mengecewakan, Sampah Masih Menumpuk di Pekanbaru

4
×

Kinerja Samhana dan Godang Tua Mengecewakan, Sampah Masih Menumpuk di Pekanbaru

Sebarkan artikel ini
Sampah masih menumpuk di Pekanbaru

Potret24.com, Pekanbaru – Kinerja PT Samhana dan Godang Tua yang diamanahkan mengangkut sampah di Kota Pekanbaru masih sangat jauh dari harapan. Hingga Kamis (01/04/2021) hari ini, sampah masih menumpuk di sejumlah lokasi di Kota Pekanbaru.

Menyikapi kondisi tersebut, warga Kota Pekanbaru. Indra Syafri menilai Pemko Pekanbaru harus mengawasi dengan maksimal sistem dan pola kerja kedua perusahaan tersebut.

“Jika keduanya masih bekerja seenaknya, lebih baik kontrak dibatalkan saja. Masyarakat Pekanbaru menginginkan persoalan sampah selesai ketika dua perusahaan tersebut dimenangkan dalam sistem pengelolaan sampah di Pekanbaru,” katanya lagi, Kamis (01/04/2021).

Dirinya menilai kinerja PT Samhana dan Godang Tua sangat jauh dari harapan masyarakat Kota Pekanbaru.

“Percuma saja ditunjuk keduanya sebagai pemenang. Nilai kontraknya sangat besar tapi kinerja keduanya sangat jauh dari ekspetasi masyarakat. Lihat saja sudah pukul 09.00 WIB tapi sampah masih menumpuk dimana-mana. Sejak masuk Jalan Durian, terus ke Jalan Ahmad Yani dan kemudian pulang melewati Jalan Teratai. Tumpukan sampah ada dimana-mana dan sangat mengganggu lalu lintas dan pemandangan,” tegasnya lagi.

Secara gamblang dirinya meminta pihak PT Samhana dan Godang Tua mengubah pola kerja mereka.

“Sampah kalau bisa diangkut tengah malam. Jadi pagi harinya, masyarakat tidak lagi melihat pemandangan sampah ada dimana-mana. Nanti masyarakat kita arahkan membuang sampahnya malam. Semua tergantung kemauan dan efektivitas kinerja pihak DLHK Kota Pekanbaru. Jadi jangan mentang-mentang sudah ada pemenang, DLHK Pekanbaru bisa seenaknya duduk manis. Tidak begitu, awasi kinerja kedua perusahaan tersebut di lapangan,” tambahnya.

Sementara itu DPRD Kota Pekanbaru masih terus menyoroti permasalahan pengangkutan sampah.

Dua perusahaan pemenang lelang pengangkutan sampah yakni PT Samhana Indah dan PT Godang Tua Jaya dinilai belum menunjukkan progres kerja yang menjanjikan.

Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Roni Pasla mengatakan seharusnya permasalahan sampah yang ada di Pekanbaru ini sudah selesai ketika adanya pemenang lelang.

“Sudah dua Minggu, kita lihat belum ada juga solusi yang jelas untuk menyelesaikan permasalahan sampah menumpuk. Ada beberapa titik sampah yang masih menggunung,” cakap Roni, Kamis (01/04/2021).

Sebelumnya pada tahun 2018 hingga 2020, kedua perusahaan ini juga menjadi rekanan Pemko Pekanbaru dalam pengangkutan sampah.

Seharusnya dengan pengalaman yang dimiliki oleh kedua perusahaan ini, ketika dilakukan penandatanganan kontrak untuk tahun 2021 ini dua perusahaan ini harus bisa bekerja lebih baik lagi karena bekal pengalaman yang dimilikinya.

“Sampah yang menggunung itu di selesaikanlah, kan sudah tahu mapping posisinya dimana. Seminggu awal itu penyesuaian, seminggu kebelakang itu seharusnya sudah bisa bekerja maksimal, dan tidak ada progres yang berarti,” tegasnya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang dikenal sering mengkritisi kebijakan swastanisasi pengangkutan sampah di Pekanbaru ini juga menegaskan kedua perusahaan ini harus lebih aktif lagi menjemput sampah-sampah yang ada di rumah warga.

“Pihak ketiga ini wajib mengambil sampah dari rumah ke rumah, dan kalau teknisnya itu mereka yang buat,” bebernya.

Namun saat ini Roni melihat masih banyaknya tumpukan sampah ilegal yang ada di beberapa titik Pekanbaru.

Hal ini menurut Roni kewajiban Samhana dan Godang Tua untuk menjemput sampah dari rumah ke rumah belum terlaksana dengan baik.

“Kalau sampah sudah dijemput ke rumah warga, berarti sampah hanya ada di TPS milik perusahaan pemenang lelang ini. Sekarang ini, masih terlihat tumpukan sampah ilegal. Ini terjadi karena tidak ada yang mengangkut sampahnya,” tegasnya.

Terakhir, Roni mendesak agar Pemko Pekanbaru berani menegur serta melakukan evaluasi terhadap kedua perusahaan ini jika ada kedapatan dua perusahaan ini tidak konsisten dalam menjalankan tugasnya seperti apa yang ada di kontrak.

“Kalau ada ketidak konsistenan dari dua perusahaan ini, ini akan evaluasi. Mereka bukan amatiran, mereka juga miliki trik tertentu untuk mempercepat pengangkutan sampah. Tidak adalagi alasan,” tutupnya. (gr)