Potret Peristiwa

Siswi SMP Pesta Seks Bersama 3 Teman Laki-laki, Awalnya Korban Pemerkosaan

6
×

Siswi SMP Pesta Seks Bersama 3 Teman Laki-laki, Awalnya Korban Pemerkosaan

Sebarkan artikel ini
ABG digilir 3 temannya

Potret24.com, Sragen – Betapa malang nasib W, seorang siswi SD yang masih berusia 9 tahun di Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Ia menjadi korban pemerkosaan dua kali berturut-turut dalam dua bulan.

Yang pertama terjadi pada 10 November 2020. Pelakunya adalah S (38 tahun), seorang oknum perguruan silat di Sukodono.

Waktu itu, S melancarkan aksinya dengan bantuan P (14 tahun), seorang siswi kelas IX SMP.

P sendiri merupakan korban pencabulan S lebih dulu.

Dengan bantuan P, S kemudian mengajak W menonton video porno. Begitu selesai, S kemudian memperkosa W.

P sendiri membiarkan S melakukan perbuatan bejatnya dengan leluasa, alih-alih menolong W.

Yang kedua, terjadi pada 12 Desember 2020.

Pelakunya adalah seorang remaja laki-laki SMP, yang tak lain adalah teman sekolah P.

Singkat cerita, siang itu, P dan tiga orang teman laki-lakinya berencana untuk melakukan pesta seks di balai desa. Kemudian, P mengajak W untuk ke balai desa.

Di sana, P berhubungan badan dengan dua teman laki-lakinya sekaligus (threesome).

Sedangkan W diserahkan oleh P kepada seorang teman laki-lakinya yang satu lagi.

Kasus ini terungkap dari data Lembaga Bantuan Hukum Mawar Saron Solo.

Awalnya, terungkapnya kasus ini bermula dari penanganan kasus pemerkosaan yang dialami oleh W, yang dilakukan oleh seorang pria beristri berinisial S (38 tahun), yang terjadi di sebuah rumah kosong di Sukodono pada 10 November 2020 lalu.

S sendiri diketahui merupakan anggota perguruan silat di Sukodono.

Saat itu, S mengajak W dan P untuk menonton video porno.

Sesudah itu, S kemudian mencabuli W dengan ancaman.

Dia mengancam akan memukul W jika W tidak mau menurutinya.

P sendiri saat itu membiatkan S leluasa mencabuli W.

P diduga menjadi korban pencabulan S terlebih dahulu sehingga ia menyerahkan W kepada P untuk dicabuli.

Direktur LBH Mawar Saron Solo, Andar Beniala Lumbanraja mengatakan, akibat dua pencabulan yang dialaminya, korban W kini mengalami trauma berat.

W takut bertemu dengan semua laki-laki, termasuk dirinya sebagai kuasa hukum. (gr)