Potret Riau

Puluhan Hektar Kawasan Hutan Produksi Konversi yang Terbakar, Diduga Masuk Dalam Perizinan HGU PT. TKWL

7
×

Puluhan Hektar Kawasan Hutan Produksi Konversi yang Terbakar, Diduga Masuk Dalam Perizinan HGU PT. TKWL

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Siak – Sudah memasuki hari ke 6, puluhan hektar lahan yang terbakar dikecamtan Bungaraya, tepatnya di Kampung Temusai, dari TNI, POLRI, Manggala Agni, Damkar Siak, Satgas Karhutla Kampung Temusai, dari Perusahaan PT. Teguh Karsa Wana Lestari (TKWL) dan MPA, masih berjibaku berupaya memadamkan api dilokasi kebakaran, karena api masih terlihat dan asap tebal masih menyelimuti lokasi lahan yang sudah terbakar.

Terakhir pantauan awak media ini dilokasi, tampak personil TNI, POLRI, DAMKAR, Maggala Agni dan Relawan lainnya sedang melalukan penyiraman dititik yang masih terlihat api kecil dan asap tebal yang diprediksi bisa hidup kembali apinya berhubung cuaca kembali panas, Kamis (11/03/2021).

Terkait kebakaran lahan dikawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) yang diduga masuk dalam kawasan perizinan HGU PT.Teguh Karsa Wana Lestari (PT.TKWL), baru-baru ini Selasa (09/03/2021), awak media meminta konfirmasi kepada Humas PT.TKWL Adly Bonar Siregar melalui sambungan telepon seluler.

Ketika awak media mempertanyakan terkait kebenaran kalau lokasi areal yang terbakar adalah Kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) yang diduga masuk dalam perizinan PT.TKWL, tetapi Humas Adly Bonar Siregar tidak dapat memberikan keterangan yang pasti kepada awak media.

“Belum dapat hasil pak, saya baru masuk kerja hari ini. Belum konfirmasi ke lab, ya itu garapan kelompok masyarakat”. Jawabnya singkat lewat seluler.

Upaya terus dilakukan awak media ini untuk mendapatkan informasi yang akurat, maka dilakukan pencarian titik koordinat lokasi yang terbakar, supaya dapat memudahkan mendapatkan informasi dari instansi yang berwenang terkait status kawasan yang terbakar, titik koordinatnya sebagai berikut : (1). N 01°01’47.56″ E 102°01’50.36″ (2). N 01°01’25.37″ E 102°01’27.64″ (3). N 01°01’31.40″ E 102°01’21.35″ (4). N 01°01’55.20″ E 102°01’31.82″ (5). N 01°01’55.10″ E 102°01’43.88″

Saat sudah memasuki hari ke-4, Selasa (09/03/2021), saat Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadianto SIK, MH dijumpai dilokasi kebakaran mengatakan bahwa, TNI, POLRI, DAMKAR Kabupaten Siak, Satgas Karhutlah Kampung, MPA serta pihak perusahaan PT.TKWL terus melakukan pemadaman atau pendinginan di lokasi kebakaran.

“Dari hari pertama, begitu kita dapat informasi, kita langsung bersama anggota polres sekitar 20 orang, dari perusahaan PT.TKWL sekitar 30 orang, Manggala Agni sekitar 11 orang, Damkar Siak sekitar 10 orang, bersama-sama melakukan penyekatan supaya api tidak menyebar, yang dibantu alat berat dari TKWL dua unit, dari PU satu unit, untuk membuat sekat bakar supaya api tidak menyebar, sekaligus membuat embung-embung air disetiap jarak 50 meter disekeliling lokasi yang kebakaran”, jelas Kapolres.

Ketika dipertanyakan kepada Kapolres Gunar terkait status kawasan lokasi yang kebakaran, dianya menyampaikan ” kawasan ini adalah Hutan Produksi Konversi (HPK) yang seharusnya tidak boleh dikelola baik perusahaan maupun masyarakat, dan saat ini kita lihat sudah digarap dan sudah ditanami sawit, namun yang menggarap tidak ada yang mengaku, untuk masalah ini, akan kita cari siapa pemilik nya,”ungkapnya.

Lanjut Kapolres, “bagi siapa mengetahui yang menanam dilahan yang terbakar ini, saya tegaskan untuk segera dilaporkan ke Polsek atau Polres untuk diproses secara hukum,” tegasnya.

Terkait penanganan tim pemadan dilokasi kebakaran, ketika awak media konfirmasi kepada Irwan Priyatna Kabid Damkar Siak, disaat sudah memasuki hari ke-4 baru-baru ini sejak mulai kebakaran, dia mengatakan pasti ada beberapa kendala dalam melaksanakan pemadaman api, seperti masalah air, medan lokasi kebakaran dan cuaca.

“Ya, kendala pasti ada seperti masalah air. Tetapi dibantu pakai alat berat PU Siak, PT.TKWL dan ada juga dari alat berat masyarakat untuk menggali kanal parit, untuk memudahkan semua tim pemadam untuk pengambilan air dengan menyiramkan lahan yang sedang terbakar” Ujar Irwan.

Bukan hanya itu saja lanjut Irwan, “cuaca juga menjadi kendala karena angin yang kencang, menggangu juga dalam penyiraman sehingga asap mengganggu jarak pandang, dan medan lokasi juga karena gambut”. Ucapnya.(A.Waruwu)