Pekanbaru

Premium Semakin Langka di Pekanbaru, Pertamina Diminta Lakukan Pengawasan

2
×

Premium Semakin Langka di Pekanbaru, Pertamina Diminta Lakukan Pengawasan

Sebarkan artikel ini
selalu habis

PPotret24.com, Pekanbaru – Kondisi pasokan premium di sejumlah SPBU di Kota Pekanbaru sudah semakin kritis. Padahal Pertamina memastikan tidak melakukan pengurangan pasokan premium untuk wilayah Kota Pekanbaru.

Ini artinya pihak SPBU disinyalir memainkan pasokan premium melalui jalur belakang ataupun terang-terangan.

“Dicurigai ada permainan antara SPBU dengan pengecer premium. Pertamina harus bentuk tim untuk melakukan pengawasan aga praktek nakal sejumlah SPBU segera terbongkar,” ujar seorang pengemudi Mobilio, Ibrahim Satar ketika ditemui potret24.com ketika antre di sebuah SPBU di Jalan Cempaka, Pekanbaru, Jumat (05/03/2021) pagi.

Dikatakannya lagi, ini SPBU yang keempat yang saya datangi. Tiga SPBU lainnya stok premium mereka sudah habis.

“Baru jam 07.00 WIB, stok premium mereka sudah habis. Laris manis sepertinya atau jangan-jangan,” katanya lagi.

Dirinya berharap Pertamina mulai menurunkan tim pengawasan untuk mengecek langsung distribusi Premium di sejumlah SPBU.

“Saya pikir mereka sudah menerima informasi SPBU-SPBU mana yang nakal. Lakukan pengawasan dan jika terbukti nakal langsung berikan sanksi tegas. Jika perlu hentikan pasokan premium ke SPBU tersebut,” ujar Ibrahim lagi.

Sementara itu Officer Communications and Relation Pertamina Reegional Sumbagut, Haris Yanuanza dalam keterangannya mengatakan, tidak ada pengurangan pasokan premium untuk wilayah Pekanbaru.

“Untuk premium di Pekanbaru tidak ada pengurangan sama sekali. Semua sesuai dengan kuota dan penugasan dari pemerintah,” ujarnya, Kamis (04/03/2021) melalui Cakaplah.com.

Ia mengatakan dari sisi penyalurannya, ada indikasi-indikasi adanya pelanggaran penyaluran. Adanya indikasi mobil-mobil tangki yang dimodifikasi.

“Jadi dengan hasil investigasi yang telah kita dilakukan, Pertamina telah memberikan sanksi kepada lima Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) yang diduga melakukan penyalahgunaan dalam menyalurkan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Premium di Pekanbaru, Riau,” ujarnya lagi.

Ia mengatakan sanksi yang diberikan dilakukan secara bertahap, diawali dengan surat peringatan atau teguran, penghentian pasokan suplai Premium sementara hingga penghentian suplai secara permanen.

“Kami akan menindak tegas SPBU yang tidak tertib dalam menyalurkan JBKP Premium. Sanksinya mulai dari surat teguran, skorsing, penghentian suplai Premium sementara hingga penghentian suplai secara permanen tergantung tingkat kesalahan dari pihak SPBU tersebut,” sebutnya.

Lanjutnya, untuk lima SPBU yang diberi sanksi tersebut, dua diantaranya diberikan sanksi tegas, berupa penghentian alokasi Premium, karena telah melakukan pelanggaran berulang-ulang, sedangkan tiga SPBU lainnya dikenakan sanksi berupa skorsing selama satu minggu.

Indikasi kecurangan, oknum petugas SPBU diduga terlibat pelangsiran BBM bersubsidi dan tangki kendaraan dimodifikasi.

“Sudah bisa dipastikan pelangsir dan pengisian untuk mobil roda empat lebih dari kapasitas tangki standar. Tangkinya dimodifikasi agar bisa mengisi Premium lebih banyak,” jelasnya.

Dikatakan Haris lagi, terkait adanya informasi sebelumnya terkait adanya pelangsiran premium yang dijual ke wilayah lain, yakni, Sumatera Barat, hal tersebut baru sebatas indikasi dan asumsi, belum bisa dipastikan pihaknya.

“Butuh kajian yang lebih mendalam,” ucapnya. (gr/ckp)