Potret24.com, Pekanbaru – Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho, menilai banjir di Kota Pekanbaru memang seolah sudah menjadi tradisi di kota ini. Namun ia meminta Pemerintah Kota dan Pemprov Riau bersinergi menuntaskan persoalan klasik tersebut.
“Sudah semacam tradisi. Lama-lama kayak di Jakarta kan. Dibiarkan terus menerus, akhirnya setiap musim penghujan kita nambah musim. Musim banjir namanya,” kata Agung kepada CAKAPLAH.com, Senin (29/3/2021).
Pemerintah, kata Agung seolah hanya melontarkan wacana untuk mengatasi banjir namun ketika musim hujan selesai wacana tersebut hilang lagi.
“Capek kita nyinyir tapi tidak didengar. Tahun ini kan kami (DPRD Riau) dapil Pekanbaru diundang untuk ikut Musrenbang, tahun kemarin tidak. Nah nanti kami akan coba serap, usulan di Musrenbang itu. Tapi saya minta pemko sama pemprov itu kompak. Enggak usah bersaing-saing,” cakap Agung yang merupakan anggota DPRD Riau dapil Pekanbaru tersebut.
Di tingkat pemprov sendiri, Agung menyebut bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan mengundang Dinas PUPR Provinsi untuk menanyakan langsung, apakah pemprov bisa segera membantu pemko dalam menangani banjir.
“Jadi begini, ini kan persoalannya kita belum punya drainase yang terintegrasi. Kalau saya tidak salah 2011 itu sudah ada master plan. Waktu itu Pak Firdaus, walikota menjabat Kadis PUPR. Nah seharusnya, setelah ada master plan kan harus dieksekusi. Tapi sampai sekarang tidak ada,” cakapnya lagi.
Politisi Demokrat ini mengatakan, bahwa persoalan banjir ini menjadi tanggungjawab Pemko sepenuhnya. Namun bisa saja disinkronisasikan dengan pemprov dan pemerintah pusat. Sinkronisasi inilah yang saat ini seolah tidak ada titik temu.
“Jadi kami mintalah supaya tidak ada lagi political border di sini. Jangan pemerintah jalan sendiri-sendiri. Pemko, selaku bawahan pemprov ya datanglah ke Pak Gubernur. Bicarakan dengan serius supaya masalah banjir ini bisa dibantu pemprov. Bila perlu pemko dan pemprov datang sama-sama ke kementerian,” tukasnya. (ckp)