Potret Riau

Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui UMKM, Anggota DPRD Riau Dapil Rohil Singgung Peran Pemerintah Saat Reses

7
×

Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui UMKM, Anggota DPRD Riau Dapil Rohil Singgung Peran Pemerintah Saat Reses

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Bagansiapiapi – Anggota DPRD Riau, asal Rokan Hilir, Husaimi Hamidi mengatakan, sebagai gerakan ekonomi rakyat yang didasarkan atas asas kekeluargaan, UMKM dinilai dapat membantu perempuan pelaku usaha kecil dimasa pandemi sekarang ini.

Hal tersebut disampaikan Husaimi Hamidi dalam kegiatan reses di desa Sungai Sialang Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Terutama dalam hal permodalan dan sarana untuk meningkatkan diri agar menjadi lebih berdaya.

Menurutnya, pemerintah Provinsi Riau harus hadir ditengah tengah masyarakat terutama untuk menyalurkan modal agar mereka bisa mengembangkan produk mereka serta memasarkannya.

” Seharusnya kita malu, karena pemerintah belum hadir ditengah masyarakat yang membutuhkan bantuan,” kata Husaimi usai reses, Selasa (30/03/2021).

Dia mengungkapkan, kran bantuan keuangan untuk pemberdayaan ekonomi serta pembangunan jalan dan rumah ibadah di Kabupaten Rokan Hilir tersumbat hanya karena kurangnya komunikasi politik antara Eksekutif dan Legislatif.

” Kami sekali lagi meminta kepada Gubernur agar kran keuangan bantuan dibuka supaya kami DPRD Riau bisa mengarahkan dimana saja jalan dan bantuan yang mesti diarahkan,” katanya.

Selama menyerap aspirasi warga, dia akan berupaya memperjuangkan program program yang menyentuh kepentingan masyarakat. Apalagi negara kita sedang mengalami pandemi covid yang hingga sekarang tidak menunjukkan ekonomi bakal tumbuh.

Saat ini, walaupun tidak mendapat bantuan, para pelaku usaha UMKM di Rohil sudah mampu memproduksi barang sendiri. Contohnya di kepenghuluan Bangko Lestari, disana para pelaku UMKM menghasilkan produk Starlight, sabun pencuci piring.

“Nah disana kita akan coba bantu melalui packing memacking produk tersebut,” katanya.

Dia menyebutkan, para pelaku UMKM masih memacking produk secara manual dengan menggunakan daun pohon sawit. Demikian juga usaha jahit menjahit, kita juga akan berupaya membantu. Kalau mengandalkan suami mencari nafkah adalah sangat berat. Karena semua barang kini harganya sangat mahal.

Karena ibu ibu bisa bekerja maka mereka bisa menyokong ekonomi rumah tangga. Sayangnya mereka membuat produk hanya mengandalkan iuran dengan mengumpulkan uang Rp 15 Ribu. (Red/amr)