Pekanbaru

Korban Banjir, Warga Sungai Batak Dicuekin Pemko Pekanbaru

6
×

Korban Banjir, Warga Sungai Batak Dicuekin Pemko Pekanbaru

Sebarkan artikel ini
Banjir di Sungai Batak

Potret24.com, Pekanbaru – Warga di kawasan Sungai Batak, Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru hingga kini masih terisolir akibat musibah banjir yang terjadi dalam dua hari terakhir.

Mereka mengeluh karena dicuekin Pemko Pekanbaru terkait musibah banjir yang tengah menimpa mereka saat ini.

Pantauan di lapangan, Selasa (30/3/2021), air masih setinggi lutut orang dewasa. Sebelumnya banjir mencapai ketinggian se-pinggang orang dewasa.

Lokasi banjir tersebut terlihat sepi dari aktivitas warga, hanya terlihat beberapa warga saja yang tengah mengalihkan arus lalulintas kendaraan agar tidak terjebak di tengah banjir.

Yetri, salah seorang warga setempat mengatakan banjir tersebut sudah empat hari menggenangi pemukiman mereka.

“Banjir sudah 4 hari, kalau kendaraan tidak bisa lewat ini sudah 2 hari,” ujarnya, Selasa (30/3/2021).

Akibat luapan air dari Sungai Batak ini, wanita paruh baya yang sehari-harinya mencari nafkah dari jasa tambal ban dan menjual bahan bakar minyak eceran ini tidak lagi bisa beraktifitas seperti biasa.

Sumber ekonominya terputus akibat banjir yang tak kunjung surut ini. Dari itu, ia berharap Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru segera memberikan bantuan untuk warga yang terkena banjir.

“Kami berharap dibantulah secepat mungkin. Mati total ekonomi kami, kami tidak bisa buka usaha,” harapnya.

Selain ekonominya berserta warga lainnya lumpuh, Yetri mengungkapkan akibat banjir tersebut banyak barang-barang elektronik dan juga perabotan milik warga ikut rusak.

Lebih jauh Yetri yang sudah lebih kurang 20 tahun tinggal di lingkungan tersebut mengatakan bahwa selama ia dan keluarganya tinggal disana, banjir kali ini termasuk yang terparah yang pernah dialaminya.

“Biasanya kalau banjir cuma di jalan aja, selama saya disini baru dua kali banjir masuk ke rumah. Lurah dan Camat setahu saya belum ada datang ke sini untuk lihat warga,” tutupnya.

Akibat banjir ini, banyak dari warga yang memilih untuk mengungsi ke rumah sanak dan saudaranya sembari menunggu air surut.

Warga lainnya, Ismeth Hutagalung juga mengeluhkan hal yang sama. Dirinya bersama warga lainnya merasa sebagai anak tiri karena tidak pernah diperhatikan Pemko Pekanbaru.

“Sejak dulu kita memang selalu dianggap anak tiri. Tak pernah diperhatikan sama sekali,” tegasnya lagi. (gr)