Potret24.com, Pekanbaru – Fenomena prostitusi di kawasan Jondul Kota Pekanbaru semakin menarik untuk diperbincangkan. Terlebih adanya statemen Walikota Pekanbaru yang mengaku kesulitan untuk memberantas prostitusi di kawasan Jondul.
“Intinya cuma satu, mau atau tidak. Pemko punya kekuatan dan payung hukum untuk memberantas habis prostitusi di Jondul. Persoalannya cuma satu, kembali ke awal, mau atau tidak,” tegas Ismeth Harun, pemerhati masalah prostitusi di Kota Pekanbaru, Kamis (04/03/2021).
Dirinya menilai Walikota Pekanbaru tidak pernah serius untuk memberantas segala bentuk prostitusi di Kota Pekanbaru.
“Siapa bilang Kota Pekanbaru Kota Madani. Salah, Kota Pekanbaru itu Kota Sarangnya prostitusi. Jangankan prostitusi di Jondul, prostitusi di tengah Kota Pekanbaru saja tak pernah usai,” katanya menambahkan.
Dalam kesempatan ini dirinya berharap Walikota Pekanbaru dan jajaran Satpol PP Pekanbaru bisa bekerja lebih serius.
“Jangan lagi bersikap normatif, masyarakat sudah muak dan pengen muntah. Razia kembali prostitusi di Jondul. Tangkap dan pulangkan semua para pekerja seksual tersebut. Sangat mudah kalau memang serius. Jangan lagi mengeluh terus, jadi Walikota itu harus kuat dan berani,” ujarnya menambahkan.
Pihaknya sangat yakin semua warga Pekanbaru akan berada di belakang Walikota Pekanbaru kalau memang serius ingin memberantas prostitusi di Kota Pekanbaru.
“Saya yakin semua warga akan mendukung kebijakan Walikota Pekanbaru jika memang serius ingin memberantas prostitusi. Jika perlu masyarakat akan urunan untuk membiayai seluruh PSK kembali ke kampung halamannya,” katanya lagi.
Terakhir dirinya berharap Walikota Pekanbaru bersikap tegas terkait perkembangan Kota Pekanbaru yang nyaris menjadi Kota Mesum.
“InsyaAllah masyarakat Pekanbaru mendukung penuh pengembalian marwah Kota Madani. Kota yang sama sekali jauh dari praktek prostitusi,” tegasnya mengakhiri. (gr)