Potret24.com, Pekanbaru – Ketua DPRD Pekanbaru, Hamdani hadir memberikan materi kepemimpinan pada pelatihan Training Organisasi III BEM Universitas Riau di Aula Arhanud, Pekanbaru, Sabtu (13/03/2021).
Dalam kegiatan yang diikuti oleh puluhan mahasiswa ini Hamdani terlebih dahulu memperkenalkan dirinya.
Saat penyampaian materi Hamdani menegaskan bahwa kita sebagai manusia dilahirkan sebagai pemimpin.
“Perlu kita ketahui bahwa kita sedari lahir sudah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin, mulai dari kita di dalam rahim sudah berproses untuk menjadi pemenang dan pemimpin oleh sebab itu kita yakin dan percaya bahwa pemimpin masa depan itu adalah kita,” ungkapnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini juga menyebutkan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin butuh banyak latihan dan proses panjang.
“Untuk menjadi seorang pemimpin harus banyak belajar mau berlatih dan mengikuti proses, karena menjadi pemimpin itu harus bertanggungjawab terhadap segala hal, dan itu butuh skill dan keahlian. Baik itu skill komunikasi, jaringan, serta pengetahuan,” ungkapnya lagi.
Ditambahkannya leadership atau biasa disebut kepemimpinan, merupakan cara seseorang untuk memimpin orang lain guna mencapai tujuan bersama. Seorang mahasiswa wajib memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi.
Memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi tidak bisa diperoleh dalam waktu satu malam, perlu pelatihan secara terus menerus.
Sebenarnya dalam diri setiap manusia telah diberikan anugerah dan potensi yang besar oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kita hanya perlu mengasah potensi yang telah diberikan agar bisa bermanfaat bagi sesama.
Salah satu upaya untuk memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi adalah dengan ikut terlibat dalam berbagai kerjasama (teamwork) dalam suatu team.
Bekerjasama dengan team membuat mahasiswa banyak belajar bagaimana memecahkan masalah, memberikan ide dan gagasan, mempengaruhi orang lain, serta merealisasikan ide dan gagasan tersebut dengan baik.
Ditegaskannya, pemimpin masa depan dilahirkan dari pemuda masa kini. Pemimpin yang saat ini bekerja untuk rakyat tidak serta merta memiliki leadership yang baik jika di masa lampau mereka tidak melalui serangkaian proses pembelajaran yang panjang untuk menjadi pemimpin yang hebat seperti yang kita lihat saat ini.
“Oleh karena itu, kepemimpinan harus diasah sejak dini, agar nantinya kita sebagai mahasiswa siap untuk menggantikan peran pemimpin saat ini,” tegasnya lagi.
Pada era globalisasi saat ini, semua hal berlangsung dengan mudah dan cepat, tidak terkecuali proses pembelajaran.
Jika kita terus menunda untuk mengasah leadership kita, maka kita akan tertinggal oleh mereka yang terus menerus mengasah bakat, minat serta potensi yang mereka miliki.
Mahasiswa sebagai agent of change harus memiliki semangat untuk menjadi diri yang lebih baik dari kemarin.
Mahasiswa tidak dapat disebut agent of change jika hanya pintar di bangku kuliah, sebab agent of change harus bisa mempengaruhi orang lain untuk memiliki tujuan yang baik.
“Mahasiswa adalah pemimpin di masa depan. Mahasiswa harus mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik daripada hari ini. Oleh karena itu, mulailah mengembangkan leadership kita sejak dini. Mengembangkan leadership yang telah ada di dalam diri kita tidaklah sulit. Cukup dimulai dari diri sendiri dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya lagi.
Seseorang yang memiliki jiwa leadership yang tinggi akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar. Rasa tanggung jawab itulah yang akan menjadi kunci pembuka kesuksesan-kesuksesan kita sebagai seorang leader.
Sebagai penutup, mengutip pidato Bung Karno “Beri aku seribu orang tua, akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia. Selamat berproses untuk para mahasiswa di seluruh Indonesia!”
Kegiatan yang diadakan rutin oleh BEM Universitas ini merupakan kegiatan pelatihan bagi para mahasiswa untuk belajar menjadi seorang pemimpin masa depan. (gr)