Potret24.com, Nagan Raya – Kondisi kantor Dinas Sosial Kabupaten Nagan Raya memprihatikan.
Sejumlah bagian pada bangunan tampak rusak bak tidak menjalani pemeliharaan. Terlihat, plafon di sejumlah titik tampak bocor dan cat bangun memudar.
Parahnya lagi, terletak pada Dak beton water closet. Dimana pada Dak tersebut terhias tanaman rumput. Sedangkan sebagian catnya mulai di selimuti lumut.
Kapala dinas sosial Kabupaten Nagan Raya, Bustami tak menampik kondisi bangunan OPD yang dipimpinnya.
Menurut Bustami, tidak dilakukannya pemeliharaan bangunan lantaran anggaran tak kunjung turun.
“Dana perawatan kantor ada diplot melalui anggaran perubahan tahun 2020, tetapi anggaran tersebut sampai saat ini belum masuk,” kata Bustami dengan singkat ketika di hubungi Potret24.com, Selasa (16/03/2031).
Terkait hal itu, Wakil ketua DPRK Nagan Raya Puji Hartini angkat bicara.
Puji memprihatinkan peristiwa tidak dipeliharanya bangunan Dinas Sosial, yang merupakan aset pemerintah Kabupaten Nagan Raya tersebut.
“Sangat prihatin dengan kondisi terkini gedung perkantoran yang sebagian tidak terawat,” katanya.
Menurutnya, seyogyanya kantor Dinas Sosial Nagan Raya harus terawat. Apalagi jelas bahwa kantor Dinas Sosial termasuk sarana pelayanan publik.
“Sebagai pelayaran Publik semua Gedung Kantor harus rapi dan bersih, baik itu halamannya, ruangan, wc, pintu termsuk juga plafon,” tegasnya.
Sementara itu Ketua DPD LSM Independen Nasionalis Anti Korupsi (INAKOR) Nagan Raya, Tengku Ridwan mencurigai adanya dugaan unsur penyelewengan pada anggaran pemeliharaan Dinas Sosial Nagan Raya. Pasalnya, sepengetahuan dia, setiap tahun anggaran perawatan dalam bentuk rehab atau renovasi digelontorkan.
“Setiap tahunnya ada anggaran rehab ataupun renovasi, baik itu kategori rehab sedang maupun rehab berat untuk perkantoran. Oleh karena itu, kita akan pertanyakan kemana dibawa anggaran itu,” sebut Ridwan.
“Kalau memang ada penyelewengan dana, kami minta penegak hukum untuk melakukan penyelidikan,” lantangnya.
Ridwan mengungkapkan bahwa bukan rahasia umum lagi jika terdapat bangunan tidak mendapat perhatian oleh pemerintahan yang dipimpin Bupati Nagan Raya, Jamin Idham.
“Selama 3 tahun 4 bulan kepemimpinan Bupati saat ini, banyak aset-aset yang terbengkalai. Sebagai contoh, gedung bangunan dan pertamanan kota, lampu penerangan jalan sebagian tidak hidup. Padahal itu sudah di bangun dengan menggunakan dana yang sangat besar,” urainya. (suk)