Pekanbaru

400 KK di 3 Kecamatan Terdampak Banjir, Walikota Pekanbaru Menghilang?

49
×

400 KK di 3 Kecamatan Terdampak Banjir, Walikota Pekanbaru Menghilang?

Sebarkan artikel ini
400 KK di 3 Kecamatan Terdampak Banjir, Walikota Pekanbaru Menghilang?
Warga korban banjir mengharapkan kehadiran Walikota Pekanbaru

Potret24.com, Pekanbaru – Hujan lebat yang terjadi dua hari yang lalu masih meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat di sekitar Sungai Sail Kota Pekanbaru.

Selain kondisi di lapangan masih tergenang air, kepedulian Walikota Pekanbaru sepertinya tidak ada. Tercatat ada delapan titik lokasi terendam banjir dan sekitar 400 kepala keluarga (KK) terdampak.

Ketidakpedulian Walikota Pekanbaru atas musibah yang tengah menimpa warga di wilayah banjir disampaikan seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

“Tidak muncul Walikota Kando. Mungkin lagi survey di Jakarta atau sengaja menghilang,” katanya, Rabu (31/03/2021) hari ini.

Padahal tambahnya lagi, kehadiran Walikota Pekanbaru sangat diharapkan warga setempat agar solusi mengenai banjir bisa dicarikan jalan keluarnya.

“Kita sangat mengharapkan kepeduliannya. Jangan ketika ada maunya saja datang ke tempat kami. Seperti sesaat sebelum Pilkada Kota Pekanbaru beberapa waktu yang lalu. Usai Pilkada langsung lenyap tak berbekas,” katanya lagi.

Padahal tambahnya lagi, apa salahnya Walikota Pekanbaru singgah sebelum menuju kantornya di Tenayan Raya.

“Singgah sebentar. Tanyakan kondisi warga dan apa yang dibutuhkan warga saat ini. Ini tidak, rasa-rasanya tidak ada pemimpin di Kota Pekanbaru saat ini,” tegasnya lagi.

Sementara data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru lokasi pertama terletak di Perumahan Mande Villa Jalan Cengkeh Tangkerang Labuai RT 001 RW 004 Kecamatan Bukitraya. Jumlah warga yang terdampak di lokasi ini 98 KK dengan ketinggian air sekitar 1 meter lebih.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru Zarman Chandra mengatakan, jumlah rumah yang terendam banjir lebih kurang 120 unit.

Sementara sarana dan prasarana yang digunakan satu perahu fiber lengkap dayung, life jacket dan tenda pengungsian.

Lokasi kedua, di Jalan Lembah Raya di Sungai Batak Kelurahan Tangkerang Utara Kecamatan Bukitraya.

Ketinggian air mulai dari setengah meter dan ada yang lebih dari satu meter.

Sementara lokasi ketiga di Jalan Wicaksana masuk ke Jalan As Sakinah Tangkerang Labuai RT 001 RW 010 Kecamatan Bukitraya.

“Di sini jumlah warga yang terdampak 60 KK, jumlah dan rumah yang terendam banjir 84 rumah. Ketinggian air mulai dari selutut dan sepinggang orang dewasa sekitar 1.5 meter. Di sini digunakan perahu Fiber ada 1 unit lengkap dayung dan life jacket juga tenda pengungsian,” jelasnya.

Kemudian, lokasi keempat di Jalan Karya Cipta, Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukitraya.

Jumlah warga yang terdampak sekitar 20 KK dan jumlah rumah yang terendam banjir lebih kurang 10 rumah dengan ketinggian air maksimal satu meter lebih.

Lokasi kelima di Jalan Sakuntala Gang Kencana V, VI dan VII di Tangkerang Utara RT 015 RW Kecamatan Bukitraya. Disini, jumlah warga yang terdampak 30 KK dan jumlah rumah warga yang terendam banjir 45 rumah.

Ketinggian air sekitar 1,5 meter dan sarana prasarana yang digunakan perahu fiber 1 unit lengkap dayung dan life jacket serta tenda pengungsian.

Sedangkan lokasi keenam di Jalan Pesantren Tangkerang Timur Kecamatan Tenayan Raya. Dengan ketinggian air sekitar 1,5 meter lebih.

Lokasi ketujuh di Jalan Gunung Raya Gang Arrahman Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya.

Disini ketinggian air sekitar 2 meter dan sarana prasarana yang digunakan perahu fiber 1 unit lengkap dayung dan life jacket.

“Terakhir, lokasi kedelapan di Jalan Dwikora, Suka Mulia, Kecamatan Sail. Disini, ketinggian air sekitar 1 meter dan digunakan perahu fiber 1 unit lengkap dan life jaket,” jelasnya.

Zarman menuturkan, semua titik banjir sudah ditangani dengan menurunkan personil BPBD ke lokasi. Untuk tenda sudah didirikan. “Kordinasi dengan Dinas Sosial kalau mau bikin dapur umum sudah. Dan tadi pagi dilaporkan anggota sduah surut 20 cm. Sisanya masih 1,5 meter di dekat sungai,” kata dia.

Sejauh ini, banjir masih bersumber dari luapan Sungai Sail. Untuk penanganan, BPBD Kota Pekanbaru sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan normalisasi. (gr/ckp)