Potret24.com, Jakarta – Peristiwa kerumunan masyarakat tanpa penerapan protokol kesehatan dalam kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendapat respon dari kalangan DPR yang menyatakan peristiwa itu adalah kesalahan berulang oleh protokoler kepresidenan.
Seperti halnya disampaikan politisi PKS anggota Komisi II DPR, Mardani Ali Sera yang menegaskan hal tersebut merupakan kesalahan yang berulang terjadi.
Ditambah lagi dengan kegiatan Jokowi yang membagi-bagikan nasi kotak hingga souvenir yang dilakukan Presiden Jokowi.
“Ini bukan yang pertama Pak Jokowi bagi-bagi souvenir atau nasi kotak yang menimbulkan kerumunan. Sebelumnya bagi-bagi nasi kotak, kemarin bagi-bagi souvenir,” tulis Mardani Ali Sera di akun Twitter @MardaniAliSera, Rabu (24/02/2021).
Sedangkan menurut anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay, pihak yang paling tepat untuk dipersalahkan atas peristiwa itu adalah protokoler kepresidenan.
“Karena ini bukan yang pertama, protokoler Istana Kepresidenan harus dievaluasi karena yang terlihat di video itu jauh dari standar protokol kesehatan,” ujar Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR itu, saat dihubungi wartawan, Rabu (24/2/2021).
Ditegaskannya, kerumunan masyarakat itu jelas dipicu karena disediakannya nasi kotak dan sovenir yang akan dibagikan kepada masyarakat oleh Jokowi.
“Jika itu sudah dipersiapkan di mobil, namanya bukan spontanitas. Harusnya Istana bisa antisipasi dalam kunker ada potensi kerumunan,” katanya.
Sebelumnya pihak Istana Negara menyatakan telah terjadi kerumunan masyarakat, saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). (gr)