Potret24.com, Jakarta- Kepala Dinas Penyelamatan Bawah Air (Kadislambair) Koarmada I Kolonel Laut (T) Wahyudin Arif menceritakan kesaksian tim penyelam yang menemukan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 berjenis flight data recorder (FDR), Selasa (12/1) kemarin.
Menurut Arif, underwater locator beacon milik kotak hitam sudah terbaca tim penyelam sejak pukul 11.00 WIB. Tim penyelam lantas mencari berjam-jam, hingga kotak hitam ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB.
“Jam penemuan kotak hitam hanya beberapa saat sebelum waktu pencarian harian dinyatakan selesai,” ujarnya kembali.
“Jadi, pada saat itu FDR belum ditemukan. Pada saat jam terakhir, kami menyelam sejak pukul tiga (sore). Alhamdulillah, berhasil menemukan black box itu di detik-detik terakhir,” ujar Arif dalam akun @koarmada_1 di Instagram pada Selasa kemarin.
“Lebih lanjut, pencarian kotak hitam memakan waktu berjam-jam karena underwater locator beacon rupanya ditemukan dalam keadaan terlepas. Tim yakin keberadaan kotak hitam masih tak berada jauh titik ditemukannya underwater locator beacon. Pencarian tersebut tidak mudah karena tim harus melakukan penyisiran dengan mengurai satu per satu puing-puing pesawat hingga kotak hitam itu ditemukan,” katanya.
“Di dalam air itu banyak sekali puing-puing saling bertumpukan dan berserakan. Kami di situ mulai mengurai satu demi satu dengan teliti. Alhamdulillah, berkat rahmat Tuhan (kotak hitam) bisa ketemu,” jelas dia.
Sebelumnya, kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 berjenis flight data recorder (FDR) ditemukan tim penyelam TNI Angkatan Laut ini ditemukan Selasa kemarin.
Saat ini, tinggal kotak hitam berjenis cockpit voice recorder (CVR) yang belum ditemukan.
Alat itu diketahui berisi percakapan antara pilot dengan menara pengawas sebelum pesawat jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) lalu.(jpnn)