Potret24.com, Jakarta- Polisi menyatakan bakal memanggil setiap pihak yang diduga telah membeli dan menggunakan surat hasil swab tes negatif Covid-19 palsu yang dijual di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang selama masa pandemi.
“Penyidik akan melakukan pemanggilan terhadap pengguna dokumen kesehatan hasil swab PCR palsu,” kata Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Adi Ferdian Saputra melalui keterangan resmi, Senin (18/1).
Adi mengatakan kepolisian akan mengembangkan perkara pemalsuan surat hasil swab tersebut di wilayah Bandara Soetta. Pasalnya, kepolisian menduga bahwa kegiatan jual-beli tersebut melibatkan sindikat yang luas.
Dalam pengungkapan kasus tersebut, ada 15 orang tersangka yang dicokok oleh aparat kepolisian. Beberapa diantaranya bahkan merupakan pekerja di lingkungan Bandara.
Beberapa diantaranya seperti mantan relawan hingga yang masih aktif sebagai validasi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soetta.
Kemudian, ada tersangka yang berprofesi sebagai pegawai fasilitas Rapid Tes Kimia Farma di Terminal 2 dan Farma Lab di Terminal 3. Lalu, tersangka lain ada yang berprofesi sebagai sekurti area parkir dan karyawan Lion Air.
“Surat kesehatan untuk proses penerbangan tanpa melalui mekanisme pemeriksaan kesehatan dengan memasang tarif sebesar Rp1 juta sampai Rp1,1 juta,” kata dia.
Adi mengungkapkan terdapat tersangka yang turut dijerat karena menggunakan surat palsu tersebut. Salah satunya, ialah pemilik restoran Konro berinisial CY alias S di wilyah Kepala Gading.
Dia diduga telah menggunakan surat palsu tersebut sebanyak 13 kali untuk keperluan pribadinya.
“Peran (tersangka) memesan dan menggunakan surat rapid test yang dibuat tersangka 4 sebanyak 13 kali untuk keperluan pribadi dan keluarganya saat melakukan penerbangan melalui Bandara Soekarno-Hatta,” ucapnya.
Para tersangka, kata dia, meraup keuntungan dari penjualan surat palsu tersebut mulai dari Rp50 ribu hingga Rp250 ribu per surat. Oleh sebab itu, sindikat tersebut juga melibatkan sejumlah calo tiket yang biasa berada di sekitar wilayah Bandara Soetta untuk mencari calon pembeli.
“Penyidik telah menghubungi Naraya Medical Center, Farmalab dan Fasilitas Kesehatan perihal hasil PCR yang diduga palsu tersebut dan didapatkan keterangan bahwa surat hasil negatif swab PCR, Rapid Antibodi maupun Rapid Antigen tersebut adalah palsu,” tambah dia. (cnn)