Potret Aceh

Polisi Ajak Masyarakat Jaga Keamanan Milad GAM ke 44

5
×

Polisi Ajak Masyarakat Jaga Keamanan Milad GAM ke 44

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Nagan Raya – Ketua Forum Polsek se Nagan Raya, IPTU Nyak Banta mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan pada peringatan milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke 44 Tahun 2020, yang diperingati setiap tanggal 4 Desember.

Ajakan itu disampaikannya ketika menggelar acara silaturahmi antara TNI dan Polri, Kamis (04/12/2020). “Mari saling menjaga keamanan di kehidupan masyarakat ,jangan saling mengadu domba dan kata-kata sara saling memojokan suku,” ujarnya.

Pemerintah RI dan GAM mengawali konfliknya sejak Tahun 1976. Keinginan yang di pelopori para sejumlah tokoh agar Aceh lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi penyebab konflik, versi wikipedia.org. Tak pelak konflik itu pun banyak menelan korban jiwa.

Tak tangung-tanggung, sekitar 15.000 korban jiwa berjatuhan dalam konflik tersebut. Oleh karena itu, momentum berdarah tersebut tidak kembali terjadi dan mengisi peringatan milad dengan kegiatan sosial seperti menyantuni anak yatim piatu.

“Peringatan Milad GAM ke 44 dilakukan dengan silaturahmi dan memberikan santunan kepada anak yatim atau beri bantuan ke fakir miskin saja. Jangan ada simbol-simbol lain,” tukasnya.

Sementara itu Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Kabupaten Nagan Raya, Samsuar alias Wan Malaya melalui telepon selulernya kepada Potret24.com menyampaikan bahwa peringatan milad ke 44 GAM diisinya dengan doa bersama dan menyantuni anak yatim. Selain itu, pihaknya juga mengisi mementum bersejarah ini dengan berziarah ke makam pejuang GAM.

“Kita buat macam biasa berdoa dan santunan anak yatim, ziarah ke makan para syuhada untuk mengingat sejarah perjuangan Aceh supaya masyarakat tidak dengan  sejarah,” kata samsuar.

Disinggung soal kewajiban pengibaran Bendera Bulan Bintang yang telah disahkan oleh DPRA, Syamsuar meminta pemerintah untuk tidak mengkaitkan dengan issue adanya kebangkitan GAM. Sebab pengibaran itu hanya momentum tahunan pada milda untuk mengenang adanya perjuangan tersebut.

“Jangan nanti di kaitkan dengan lambang GAM. Kalau pemerintah telah memerintah untuk menaikkan pasti kami naikkan sesuai aturannya,” tegas samsuar. (suk)