Potret24.com, Nagan Raya – Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka Meulaboh Raya (GAM), Teuku Cut Man mengatakan, munculnya tuntutan itu disebabkan sebagian anggota DPRA belum peka terhadap keinginan masyarakat, khususnya di daerah pemilihan mereka masing-masing.
“Jelas, ada hubungannya isu pemekaran Aceh menyeruak kembali karena masyarakat kecewa kepada DPRA yang tidak mendukung pembangunan proyek multiyears. Perkara ini menandakan sebagian anggota DPRA memang belum peka terhadap keinginan masyarakat di daerah mereka masing-masing,” kata T.Cut Man kepada Potret24.com, Senin (07/12/2020).
Cut Man menambahkan, meskipun tidak ada yang salah dengan keinginan masyarakat tersebut, namun menurut Cut Man isu atau keinginan elemen masyarakat untuk pemekaran Provinsi Aceh, jangan dianggap sepele, khususnya oleh elit Aceh.
Sebab itu merupakan wujud aspirasi dari masyarakat ALA-ABAS dari dulu hingga saat ini.
Lebih bijak terutama untuk elit politik Aceh, bahwa persoalan isu pemekaran Aceh jangan dianggap sepele atau dianggap musiman. Pemekaran suatu wilayah sangat memungkinkan serta diatur dalam undang-undang,” tambah Cut Man yang juga mantan anggota DPRK Nagan Raya.
Cut Man juga mengajak para elit politik Aceh, dan elemen masyarakat lainnya, untuk melihat segala bentuk respon masyarakat bawah sebagai bentuk keinginan untuk diperhatikan.
“Masyarakat ingin diperhatikan serius terutama menyangkut keadilan pembangunan wilayah. Jadi sekali lagi terkait proyek multiyears mestinya wajib didukung oleh semua pihak, terutama lembaga DPRA. Khusus lagi anggota DPRA di daerah pemilihan mereka, sehingga mereka nanti betul-betul dianggap peka terhadap aspirasi masyarakat,” harap Cut Man. (suk)