Potret Internasional

Deretan Kasus Pesta Seks Berujung Ledakan Kasus COVID-19

4
×

Deretan Kasus Pesta Seks Berujung Ledakan Kasus COVID-19

Sebarkan artikel ini
Pesta seks

Potret24.com, Jakarta – Sudah hampir setahun virus Corona muncul dan menginfeksi puluhan juta orang di seluruh dunia. Kasus baru masih terus bertambah setiap harinya yang membuat masyarakat tidak boleh lengah.

Namun tidak sedikit juga yang mulai bosan sehingga akhirnya mengadakan acara kumpul-kumpul yang berpotensi menyebarkan virus Corona. Di masa pandemi, banyak yang mengadakan pesta baik resepsi pernikahan, ulang tahun, bahkan yang paling heboh adalah pesta seks, yang akhirnya berujung lonjakan penularan COVID-19.

Dirangkum detikcom, berikut deretan kasus pesta seks berujung lonjakan penularan COVID-19.

  1. Klaster pesta seks di Australia

Di akhir September 2020, negara bagian Victoria, Australia, mencatat lonjakan kasus COVID-19 yang diduga terkait dengan klaster pesta seks di Kota Colac, yang terletak sekitar 150 km barat daya Melbourne.

Petugas kepolisian Victoria mengatakan mereka diberi tahu tentang pesta tersebut setelah beberapa hari diadakan pada 29 Agustus. Warga setempat dilaporkan emosi karena pertemuan tersebut, yang melanggar aturan pembatasan ketika ada lonjakan kasus COVID-19.

“Polisi tidak menghadiri alamat tersebut pada hari H, dan hanya mengetahui potensi pelanggaran arahan dari kepala petugas kesehatan setelah mereka diberitahu beberapa hari setelahnya,” jelas juru bicara polisi dalam sebuah pernyataan.

  1. Pesta swinger bikin puluhan orang kena COVID-19

Baru-baru ini di New Orleans, Amerika Serikat, dilaporkan adanya 41 kasus COVID-19 yang terkait dengan konvensi swinger. Salah satu pengunjung pesta tersebut bahkan dilaporkan dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius setelah tertular virus Corona.

“Jika saya bisa kembali ke masa lalu, saya tidak akan mengadakan acara ini lagi. Padahal sebagian besar dari 41 kasus positif sebagian besar merupakan kasus asimtomatik atau sangat ringan,” kata Bob Hannaford, penyelenggara acara tersebut, dikutip dari Fox Live, Rabu (2/12/2020).

Sebelumnya tercatat ada 300 orang yang menghadiri pesta itu. Pihak penyelenggara dalam keterangannya mengatakan tidak menyangka acara yang ia buat berujung kepada lonjakan penularan COVID-19 sebab pihaknya telah melaksanakan protokol kesehatan. (gr)