Potret24.com, Jakarta – Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Corona COVID-19 buatan Sinovac Biotech tiba di Indonesia pada Minggu kemarin. Program vaksinasi pun bisa segera dilakukan setelah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Namun, tidak semua vaksin COVID-19 bisa diberikan secara gratis kepada masyarakat.
Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Erick Thohir berulang kali mengatakan, ada 2 jenis usulan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia, yakni ada yang gratis dari pemerintah dan ada juga vaksin mandiri.
Rinciannya, vaksin COVID-19 akan diberikan secara gratis kepada tenaga kesehatan dan masyarakat golongan kurang mampu sesuai data penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Sedangkan, vaksin mandiri ditujukan bagi kelompok masyarakat mampu.
Menurut Erick, alasan utama tak semua vaksin COVID-19 diberikan secara gratis adalah karena mempertimbangkan kondisi keuangan negara yang telah terkuras untuk penanganan dampak COVID-19.
Lebih lanjut, Erick mengatakan, dalam kondisi pandemi COVID-19 suka tidak suka, semua elemen harus bisa gotong royong, dari pemerintah, masyarakat, hingga kalangan pengusaha.
“Kami sangat mengharapkan masyarakat yang memiliki uang bisa membantu keuangan negara dengan melakukan vaksinasi mandiri alias tidak gratis,” kata Erick dalam orasi ilmiah di Universitas Padjadjaran, Jumat (11/9/2020), dikutip dari CNNIndonesia.
Dirut Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan, total ada 3 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac siap pakai yang akan disiapkan pemerintah. Saat ini baru datang 1,2 juta dosis, selanjutnya sebanyak 1,8 juta rencananya didatangkan pada akhir Desember 2020.
“1,8 juta ini akan datang di akhir Desember 2020. Awal Januari 2021 paling telat,” tegasnya.
Tak hanya vaksin dalam bentuk jadi, Sinovac juga mengirimkan vaksin dalam bentuk bahan baku. Untuk mengetahui kelanjutan vaksin yang baru tiba di Indonesia, klik halaman selanjutnya.
Selain itu, akan tiba juga vaksin COVID-19 dalam bentuk bahan baku atau bulk sebanyak 30 juta dosis di Januari 2021.
Lebih lanjut, Honesti mengatakan, sebanyak 568 vial yang diterima dari 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 yang sudah tiba akan diuji di Bio Farma dan BPOM.
“1.200.568 vial, di mana 568 vial ini akan dialokasikan untuk dilakukan pengujian mutu yang akan dilakukan bersama Bio Farma maupun di Badan Pengawas Obat dan Makanan,” lanjutnya.
Selain vaksin COVID-19 Sinovac, pemerintah pun telah menetapkan 5 vaksin lainnya yang akan dipakai di Indonesia, yaitu vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneca, Sinopharm, dan vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma. (gr)