Potret24.com, PEKANBARU – Rencana operasional Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II Sudah dianggap clear. Proses administrasi tengah diselesaikan dan dalam waktu dekat segera beroperasi.
Walikota Pekanbaru H Firdaus mendukung penuh operasional RSA Nusa Waluya II tersebut.
“Kami mengajak semua pihak mendukung operasional RSA Nusa Waluya II,” kata Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT, Selasa (03/11/2020).
Kata Walikota, Pemko Pekanbaru mengapresiasi kehadiran RSA Nusa Waluya II. Ia berharap, keberadaan rumah sakit berbentuk kapal ini bisa membantu masyarakat Kota Pekanbaru.
“Semoga dengan adanya RSA Waluya II dapat membantu masyarakat Pekanbaru. Karena pihak RSA sudah bilang, mereka akan beri pelayanan kesehatan secara gratis,” tambahnya.
Sementara Kadiskes Pekanbaru, Drs HM Noer, MBS ketika dihubungi, Senin (02/11/2020) usai rapat bersama Walikota Pekanbaru membenarkan rencana operasional RSA Nusa Waluya II.
“Segala sesuatunya sudah kita siapkan. InsyaAllah dalam waktu dekat ini bisa segera dijalankan. Dan masyarakat Pekanbaru tentunya bisa memanfaatkan RSA Nusa Waluya II secara optimal,” katanya ketika dihubungi potret24.com.
Di lain pihak, Koordinator RSA Nusa Waluya II dr Stephanie mengatakan, RSA Nusa Waluya II segera beroperasi setelah sebulan bersandar di eks Pelabuhan Pelindo II Pekanbaru.
Kata dia, pelayanan medis RSA Nusa Waluya II sudah ada sejak 2009.
“Kami sudah bergerak di berbagai kota, kabupaten, dan pulau-pulau di Indonesia,” jelasnya.
Lanjutnya, RSA Nusa Waluya II ini bukan rumah sakit cadangan dalam penanganan Covid-19.
Melainkan, rumah sakit apung ini hanya ingin membantu pelayanan kesehatan dan bukan hanya untuk Covid-19.
“Kami ini yayasan non profit yang dinakan DoctorShare. Sebagai sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), kami mendapatkan dana dari beberapa donatur. Jadi, kami tidak menggunakan anggaran pemerintah setempat,” jelasnya.
Sebelum datang ke Pekanbaru, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru. Bahkan, Pemprov Riau juga sudah disurati saat itu.
“Mungkin ada miskomunikasi dan telah kami luruskan. Akhirnya, semua pihak mendukung kegiatan ini,” kata Stephanie. (gr/ckp)