Potret24.com, Jakarta – Kondisi pandemi sangat berdampak pada Bali yang jadi kiblat pariwisata Indonesia. Hal itu tampak dari kondisi sebuah hotel di Kuta yang terbengkalai.
Sepanjang pandemi virus Corona, Bali memang ditutup untuk wisatawan asing. Untuk sementara, cuma wisatawan lokal yang bisa plesiran di sana. Itu pun baru mulai 31 Juli 2020.
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Jakarta Bali Akhir Pekan Mulai Rp 500 Ribuan
Tapi, surga traveler dari berbagai kalangan itu betul-betul babak belur. Bali yang sibuk sepanjang tahun, penuh dengan turis lokal dan asing, lumpuh selama pandemi virus Corona.
Jalanan, pantai, kawasan belanja souvenir, dan pasar sepi. Tidak ada lalu lalang sepeda motor seperti biasa. Tempat parkir juga lowong.
Hotel-hotel yang biasanya akan dipesan menjelang musim panas minim pengunjung. Kini, okupansi hotel cuma 10 persen, bahkan taman dan kolam renangnya mulai rusak.
Dikutip dari Perthnow, salah satu warga asal Perth, Jack Ahearn, yang terjebak di Bali selama pandemi COVID-19, menunjukkan situasi hotel dan jalanan di Pantai Kuta lewat Facebook-nya.
Dalam video itu tampak kolam renang hotel mewah berubah menjadi hijau oleh lumut dan dipenuhi dengan sampah. Bagian lobinya juga tak terurus, hancur dan berantakan.
Ahearn yang melintasi jalanan Kuta setiap hari untuk surfing bilang betapa Bali bukan lagi tempat yang sama ketimbang periode sebelum Februari.
“Setiap minggu tanda-tanda bangunan yang dijual, untuk tanda sewa, bisnis dan bangunan kosong terus bertambah. Itu gila,” kata Ahern.
“Video dan gambar yang saya posting ini tidak sesuai dengan apa yang diberikan pulau ini,” dia menambahkan.
Ahern berharap videonya bisa membantu Bali untuk bisa segera pulih. Dia mengajak turis Australia yang pernah singgah di Bali untuk berdonasi.
“Satu-satunya saat saya melihatnya ‘sibuk’ sejak Februari adalah ketika ada pembagian makanan dan keluarga mengantre hingga 100-an,” kata Ahern. (gr)