Potret RiauBreaking News

Rumah Sakit Apung Segera Bantu Penanganan Covid-19 di Pekanbaru

5
×

Rumah Sakit Apung Segera Bantu Penanganan Covid-19 di Pekanbaru

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, PEKANBARU – Diskes Pekanbaru bersama Walikota Pekanbaru menggelar rapat teknis terkait operasional Rumah Sakit Apung dari Nusa Waluya II. Rencananya Rumah Sakit Apung akan memberikan pelayanan terhadap pasien Covid-19 di Pekanbaru.

Kadiskes Pekanbaru Drs HM Noer MBS ketika dihubungi, Senin (02/11/2020) mengatakan, operasional Rumah Sakit Apung akan mulai difungsikan, Rabu (04/11/2020) lusa hingga Desember 2020 mendatang.

“Segala sesuatunya terkait rencana pengoperasian Rumah Sakit Apung sudah kita bahas bersama Walikota Pekanbaru, H Firdaus, MT. Alhamdulillah sudah clear dan siap dioperasionalkan,” katanya kepada potret24.com.

Ikut hadir rapat bersama Walikota Pekanbaru dan Kadiskes Pekanbaru, sejumlah pejabat terkait di Diskes Pekanbaru, Kapolsek Senapelan serta Kapolsek Pelabuhan.

Walikota Pekanbaru H Firdaus, MT saat dihubungi membenarkan rencana operasional Rumah Sakit Apung di Kota Pekanbaru.

“Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk upaya penanggulangan wabah Corona di Kota Pekanbaru,” katanya singkat.

Sementara terkait keberadaan Rumah Sakit Apung, Sekretaris Diskes Pekanbaru, Zaini Rizaldy mengatakan, Rumah Sakit Apung sudah berada di Kota Pekanbaru tepatnya di perairan Sungai Siak sejak September silam.

“Datangnya langsung dari Surabaya. Sengaja kita manfaatkan untuk membantu memaksimalkan upaya penanggulangan Wabah Corona di Pekanbaru,” katanya kepada potret24.com.

Ditambahkannya lagi, saat ini pihak manapun yang ingin memberikan bantuan terkait upaya penanggulangan wabah Corona di Pekanbaru selalu kita tampung dengan tangan terbuka.

Di lain pihak sebelumnya Asisten I Setdako Pekanbaru Azwan mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pengelola rumah sakit terapung Nusa Waluya II terkait permohonan dukungan kepada Pemko Pekanbaru.

“Kita sudah berkoordinasi dengan rumah sakit terapung yang merupakan bakti sosial dari dokter peduli. Kita sengaja gelar rapat terkait surat permohonan dukungan dari pengelola rumah sakit apung,” ujar Azwan beberapa waktu yang lalu.

Terkait dukungan tersebut, Azwan mengatakan ada beberapa hal yang harus didukung agar rumah sakit terapung itu beroperasi secara optimal.

Selain itu kata Azwan, mungkin dukungan seperti tenaga medis atau dukungan yang lain.

“Dukungan kedua yaitu terkait BBM, mereka juga memerlukan rekomendasi minyak subsidi, dan kita sudah berikan rekomendasi dan itu sudah diurus oleh Dinas Perhubungan Provinsi Riau yang berkoordinasi dengan Kota Pekanbaru,” lanjutnya.

Pengelola juga meminta dukungan agar dalam operasional nanti dapat dibantu dengan tenda peleton yang nantinya akan berkoordinasi dengan BPBD dan Dinas Sosial. Kemudian dukungan air bersih yang dikoordinasikan dengan Damkar.

Terkait limbah medis dan kebersihan kata Azwa, pihaknya akan mengoordinasikannya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Sedangkan untuk keamanan dalam operasional nanti, Pemko akan menyurati Kepolisian dan Satpol PP Pekanbaru.

“Intinya adalah bagaimana rumah sakit terapung ini beroperasional secara optimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di Kota Pekanbaru ini,” ungkapnya.

Sementara itu, informasi yang diterima potret24.com menyebutkan, Rumah Sakit Apung Nusa Waluya II adalah hasil kolaborasi antara Yayasan Dokter Peduli atau doctor Share dengan PT Multi Agung Sarana Ananda. Kapal ini melaksanakan program penyediaan layanan kesehatan primer.

RSA Nusa Waluya II yang memiliki 30 kamar itu merupakan rumah sakit apung ketiga milik doctor Share. RSA pertama bernama RSA dr Lie Dharmawan founder Doctor Share, RSA kedua bernama Nusa Waluya I.

Nusa Waluya II adalah RSA pertama yang berada di atas kapal tongkang. Kapal itu dimodifikasi dengan diletakkan beberapa kontainer sebagai ruangan rawat pasien. Tampak di lambung kapal tersebut terlihat logo Doctor Share beserta lambang palang merah Indonesia. (gr)