Potret24.com, PEKANBARU – Massa yang mengatasnamakan Legiun Pembela Tanah Air (PETA) Propinsi Riau melakukannya aksi unjuk rasa di depan Kantor PUPR Provinsi Riau, Rabu (11/10/2020) sekitar pukul 13.30 WIB. Aksi massa yang jumlahnya mencapai puluhan ini langsung dikawal aparat Polresta Pekanbaru.
Massa sesuai keterangan tergabung dalam organisasi Lembaga Legiun Pembela Tanah Air PETA Riau. Dalam aksinya kemarin, massa langsung dipimpin Ketua DPD PETA Riau Bambang SW.
Dalam aksi tersebut, massa membentangkan selebaran yang bertuliskan serangkaian tuntutan.
Orasi disampaikan oleh pimpinan aksi beberapa tuntutan yang disampaikan oleh Ketua aksi tersebut. Dalam tuntutannya, massa mendesak pihak Kejaksaan Tinggi Riau untuk menginvestigasi pelaksanaan pekerjaan Masjid Raya Provinsi Riau yang sarat dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Ketua aksi meminta BPK Provinsi Riau untuk mengaudit pelaksanaan pekerjaan tersebut dan menuntut Dinas PUPR Provinsi Riau mengevaluasi kontraktor pelaksana karena dianggap tidak layak serta tidak tepat waktu.
Jika perlu kontraknya diputuskan karena pekerjaan ini seharusnya sudah siap di tahun 2019, namun nyatanya sampai saat ini masih belum selesai bahkan masih banyak pekerjaan.
“Dulu Bapak Gubernur Riau pernah menyampaikan bahwa masjid ini sudah bisa digunakan pada tahun 2020, sekarang malah belum selesai,” sebut Bambang.
Harapan massa aksi meminta semua pihak untuk bersinergi mengawal pembangunan rumah ibadah sekaligus ikon Provinsi Riau dan tempat wisata relig. “Jangan sampai pekerjaan ini di buat asal-asalan karena ini uang rakyat,” pintanya. (tim)