Potret24.com, Jakarta – Seorang artis berinisial ST dan selebgram berinisial MA diamankan polisi pada Selasa (24/11/2020), karena diduga terlibat prostitusi online. Keduanya disebut dibayar sampai Rp 110 juta untuk melakukan threesome dengan seorang pria hidung belang.
“Pada saat ditangkap, ternyata kedua wanita ini melakukan kegiatan asusila dengan cara perempuannya dua, laki-lakinya satu yang biasa disebut threesome dengan tarif Rp 110 juta,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Sudjarwoko dalam jumpa pers di Mapolres Jakarta Utara, Jl Yos Sudarso, Jakarta Utara, Jumat (27/11/2020).
Mengapa ada orang yang rela bayar sampai ratusan juta hanya untuk layanan seks?
Terapis sekaligus peneliti seks, Sarah Hunter Murray, menjelaskan menurut studi yang diterbikan di Journal of Sex Research ada beberapa alasan kenapa pria rela membayar untuk seks. Studi oleh peneliti dari University of Cape Town ini mengambil data survei pada 43 pria berusia 22-67 tahun yang pernah menggunakan jasa prostitusi.
Alasan pertama adalah keinginan untuk menghilangkan ‘keperawanan’.
Pada beberapa kelompok, terutama pria muda, keperawanan dalam arti belum pernah berhubungan seks dianggap sebagai hal yang negatif atau memalukan.
Alasan berikutnya adalah karena pria tidak ingin merasa khawatir ditolak dalam suatu hubungan dan khawatir dengan kemampuan seksnya.
“Para pria dalam studi tersebut menunjukkan membayar untuk seks hampir sama seperti membayar tempat untuk mengelola kecemasan, kerentanan, masalah seks, dan menghindari penolakan yang mungkin mereka terima dalam hubungan kencan,” kata Sarah seperti dikutip dari Psychology Today.
Sementara itu pakar andrologi dari Universitas Udayana Prof Wimpie Pangkahila, SpAnd, menjelaskan pada dasarnya seks adalah salah satu kebutuhan dasar manusia.
Hal inilah yang mengakibatkan seseorang tak ragu membayar mahal demi memenuhi kebutuhan seks.
Prostitusi menggambarkan mahalnya pemenuhan kebutuhan dan harapan seksual bagi mereka yang mampu.
“Bukan sekadar adiksi, pelanggan prostitusi umumnya merasa kesepian. Bagi yang sudah punya pasangan, mereka merasa kebutuhan seksualnya tidak terpenuhi. Ada juga yang berharap pengalaman berbeda dengan jasa prostitusi,” kata Prof Wimpie beberapa waktu lalu. (gr)