Potret24.com, PEKANBARU – Setelah menuai kritikan pedas dari sejumlah kalangan, kebijakan pembelajar di sekolah setingkat SD dan SMP akhirnya dibatalkan. Pertimbangannya terkait perkembangan kasus Covid-19 di Pekanbaru yang masih fluktuatif.
“Ujicoba pertemuan terbatas untuk sementara kita tunda. Karena penyebaran Covid-19, fluktuatif bergeser ke lebih tinggi. Kita masuk zona merah,” kata Walikota Pekanbaru Firdaus usai rapat evaluasi, Rabu (18/11/2020).
Sementara netizen tertawa ngakak terkait pembatalan kebijakan kembali bersekolah yang dimulai Senin lalu.
“Itu bukti keputusan dihasilkan tanpa melalui pertimbangan yang jelas. Asal keluar saja. Dan kemudian dibatalkan,” kata seorang netizen sambil tertawa kepada potret24.com.
Ditambahkannya lagi, Pemko Pekanbaru sebaiknya hati-hati mengeluarkan keputusan.
Apalagi sebuah keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Ini pengalaman buruk bagi Pemko Pekanbaru. Sebuah kebijakan sebelum dikeluarkan tolong dikomunikasikan dengan sejumlah pihak berwenang. Jadi kebijakan tersebut mendapatkan dukungan penuh dan layak diterapkan,” katanya menambahkan.
Dalam keterangannya kemarin, Walikota menegaskan, kebijakan yang sudah dijalankan selama dua hari belakangan hanya uji coba di sekolah yang menjadi model. Untuk itu hari ini dibahas dalam rapat evaluasi.
“Kita akan laporan Gugus Tugas provinsi dan diteruskan ke Satgas nasional hasil rapat ini,” jelasnya.
Ke depan, kata Walikota, Pemko akan lebih merinci lagi penerapan pertemuan terbatas di sekolah. Akan diterapkan di kecamatan yang berada di zona kuning.
“Kita akan buat lebih rinci lagi, zona Pekanbaru akan dikeluarkan untuk tiap wilayah kecamatannya mana kuning mana orange dan merah,” kata dia.
Kata dua, penentuan zona ini ada 12 indikator. Tim penilai ini berasal dari Satgas Covid-19 Nasional.
“Penerapan berikutnya kita akan lakukan sekolah di kecamatan zona kuning. Nanti ada 10 sampai 15 sekolah,” jelasnya.
Apa kelemahan dalam ujicoba kemarin harus dilengkapi. Pemko akan lakukan rapid tes semua sekolah, mulai siswa, guru dan pegawai.
“Setelah hasil pemetaan (zona) keluar, kita akan perkuat pertemuan tatap muka ini,” tegasnya menambahkan. (gr/ckp)