Potret Nasional

Kriteria Menteri KKP Pengganti Edhy Prabowo Versi PKB

5
×

Kriteria Menteri KKP Pengganti Edhy Prabowo Versi PKB

Sebarkan artikel ini
Edhy Prabowo

Potret24.com, Jakarta – Edhy Prabowo mengumumkan mundur dari jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap ekspor benih lobster. Lantas siapa penggantinya?

Sebagai partai koalisi pemerintah, PKB mempercayakan sepenuhnya sosok yang dianggap layak menggantikan Edhy Prabowo di tangan Presiden Joko Widodo. Namun PKB berharap pengganti Edhy Prabowo adalah sosok yang memperhatikan nasib nelayan.

“Sepenuhnya kita serahkan ke Presiden Jokowi, itu wewenang utuh presiden. Yang utama bisa sungguh-sungguh bekerja yang terbaik untuk mengangkat harkat, martabat, dan penghidupan nelayan maupun industri perikanan,” kata Ketua DPP PKB, Daniel Johan kepada wartawan, Kamis (26/11/2020).

Daniel menuturkan nelayan masuk kategori masyarakat miskin. Oleh sebab itu, Menteri KKP harus menaruh perhatian lebih kepada kelomp[ok nelayan agar terangkat dari kondisi ekonomi yang miskin.

“Nelayan itu adalah kelompok masyarakat termiskin di Indonesia, harus benar-benar diperhatikan agar hidupnya lebih baik dan terangkat dari kemiskinan” ujar Daniel Johan.

Daniel Johan juga merupakan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, perikanan, dan kehutanan. Selama Edhy Prabowo menjabat Menteri KKP, Komisi IV menjadi mitra kerja.

Sementara itu Ketua DPP PKB Faisol Riza berharap penganti Edhy Prabowo dapat memperhatikan nasib industri kelautan.

Senada dengan Daniel Johan, Faisol pun enggan menunjuk orang yang tepat menjadi Menteri KKP dan menyerahkan hal itu ke Presiden Jokowi.

“Paling PKB berharap siapapun yang mengisi posisi itu bisa membuat masa depan industri dan perekonomian di sektor kelautan dan perikanan akan cerah gemilang,” ucap Faisol.

“Pak Jokowi yang paling tahu (pengganti Edhy Prabowo),” imbuhnya.

Sebelumnya, KPK telah menetapkan Edhy Prabowo, sebagai tersangka kasus dugaan suap ekspor benih lobster. Edhy pun memilih untuk mundur dari jabatannya sebagai menteri dan di partai.

Edhy Prabowo diketahui menjabat sebagai Waketum Partai Gerindra sebelum penetapan tersangka. Edhy Prabowo meminta maaf ke sejumlah pihak termasuk ke Partai Gerindra.

“Saya mohon maaf kepada seluruh keluarga besar partai saya. Saya dengan ini akan mengundurkan diri sebagai wakil ketua umum,” kata Edhy kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/11) dini hari. (gr)