Potret24.com, PEKANBARU – Di tengah masa pandemi Corona, masyarakat Pekanbaru diminta juga mewaspadai bahaya penyakit tubercolosis. Karena angka penderita tubercolosis di Pekanbaru saat ini cukup tinggi.
Sehingga perlu penanganan lebih serius serta koordinasi berbagai pihak di Kota Pekanbaru.
Demikian disampaikan Kadiskes Pekanbaru, Drs HM Noer, MBS saat memberikan sambutan dalam acara Monitoring dan Evaluation Districk Publik Private Mix di Kota Pekanbaru, Kamis (05/11/2020).
Acara tersebut juga dihadiri perwakilan puskesmas se Kota Pekanbaru, Rumah Sakit Swasta dan Klinik di Kota Pekanbaru.
Dalam kesempatan tersebut, Kadiskes menekankan pentingnya meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya Tubercolosis.
“Kita harus selalu waspada dengan bahaya Tubercolosis di Kota Pekanbaru,” tegasnya.
Pihaknya tambah Kadiskes Pekanbaru telah menemukan 3.235 kasus Tubercolosis di Kota Pekanbaru.
Dan sesuai target yang ditentukan Pemerintah Pusat, Diskes Pekanbaru harus mampu meneukan 7.498 kasus Tubercolosis di Pekanbaru dan sekaligus melakukan penanganan medis. Pihaknya berharap sinergisitas antara Rumah Sakit Swasta, Puskesmas dan klinik mampu bersinergis untuk melakukan penanggulangan kasus Tubercolosis di Pekanbaru.
“Kami tekankan harus ada sinergisitas antara Rumah Sakit dan Puskesmas serta Diskes Pekanbaru. Kita harus senantiasa menyebarluaskan informasi terkait Tubercolosis ke masyarakat. Sehingga masyarakat bersedia membuka diri dan bersedia mengobati penyakit Tubercolosisnya secara rutin,” katanya menambahkan.
Ditegaskannya lagi, dengan teratur mengkonsumsi obat dan disiplin dengan kehidupan sehari-hari, InsyaAllah bahaya Tubercolosis bisa dihindarkan.
“InsyaAllah di masa mendatang, Kota Pekanbaru terbebas dari bahaya penyakit Tubercolosis,” tegasnya mengakhiri sambutannya. (gr)