Potret24.com, PEKANBARU - Fenomena stunting di Kota Pekanbaru perlu ditangani lebih maksimal agar persoalan tersebut bisa tertangani dengan baik. Seh" />
Breaking NewsPekanbaru

Diskes Pekanbaru Fokus Tangani Persoalan Stunting

5
×

Diskes Pekanbaru Fokus Tangani Persoalan Stunting

Sebarkan artikel ini
Persoalan stunting di Kota Pekanbaru harus segera dituntaskan

Potret24.com, PEKANBARU – Fenomena stunting di Kota Pekanbaru perlu ditangani lebih maksimal agar persoalan tersebut bisa tertangani dengan baik. Sehingga ke depannya generasi penerus bangsa bisa lebih baik dengan perolehan asupan gizi yang baik dan seimbang.

Demikian disampaikan Kabid di Diskes Pekanbaru, dr Desi saat dihubungi potret24.com, Rabu (04/11/2020).

Dikatakannya lagi, stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Umumnya hal ini diakibatkan berbagai faktor salah satunya asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Saat ini ditambahkan dr Desi, anak-anak penderita stunting di Kota Pekanbaru sedikitnya mencapai angka 1,248 anak.

“Kita tengah upayakan melakukan pengendalian anak-anak penderita stunting di Kota Pekanbaru. Salah satunya dengan melakukan kerjasama dengan dinas terkait di Pemko Pekanbaru. Kalau penyebab stuntingnya dikarenakan kondisi rumahnya yang tidak layak, kita akan koordinasikan dengan Dinas PUPR Pekanbaru agar diambil tindakan. Tapi kalau penyebab stuntingnya karena tak sesuainya pasokan gizi, langsung kita koordinasikan dengan Dinas Ketahanan Pangan,” katanya menjelaskan. Termasuk sejumlah persoalan lainnya yang sudah dikoordinasikan dengan sejumlah dinas terkait.

Terkait rencananya Diskes Pekanbaru akan diundang rapat bersama di Jakarta bersama lima atau enam daerah lainnya guna membahas secara terperinci persoalan stunting tersebut.

“Tentunya kita berharap ada solusi yang jauh tepat guna mengatasi persoalan stunting tersebut,” katanya menambahkan.

Ditambahkannya lagi, dampak stunting dalam jangka pendek bisa terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan metabolisme tubuh.

“Sedangkan dampak jangka panjang atau saat dewasa adalah kemampuan kognitif dan prestasi belajar menurun, demikian pula kekebalan tubuh sehingga mudah sakit,” katanya menambahkan.

Selain itu katanya lagi, risiko tinggi mendapatkan penyakit tidak menular dan kualitas kerja tidak kompetitif, sehingga berakibat rendahnya produktivitas ekonomi.

“Saat dewasa mudah terkena penyakit tidak menular seperti diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung, kanker dan lain sebagainya. Anak bisa kehilangan masa depannya akibat stunting,” tegasnya lagi.

Sementara Kadiskes Pekanbaru. Drs HM Noer, MBS menilai salah satu hal yang sangat penting dalam investasi masa depan anak-anak Kota Pekanbaru adalah sesegera mungkin mengatasi persoalan stunting.

“Investasi gizi. Hal ini dengan bisa diwujudkan dengan terlebih dahulu memutus lingkaran kemiskinan di tengah masyarakat Pekanbaru,” ujarnya.

Karena tambahnya lagi, banyak hal yang mengakibatkan stunting di tengah masyarakat saat ini.

“Di antaranya bisa kemiskinan, ketersediaan air bersih, tingkat pendidikan atau pengetahuan minim dan lain sebagainya,” tegasnya lagi. (gr)