Potret24.com, Asahan – Sugianto alias Anto, owner investasi Bintang Maha Wijaya (BMW) Cash kini menjadi sosok yang paling dicari oleh para nasabah bisnis investasi tersebut dalam beberapa hari terakhir Jumat malam (13/11/2020) sekira pukul 22.00 wib.
Pasalnya, diperkirakan uang sebanyak Rp 60 miliar milik ribuan nasabahnya tak kunjung bisa dicairkan. Hingga ratusan orang menggeruduk rumah orang tua Anto yang berada di Dusun VII, Desa Punggulan, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan.
Seorang tetangga, Suraji mengungkapkan bahwa Sugianto alias Anto bukan kali pertama ini terjerat kasus. Sebelumnya Anto disebut pernah menjalani masa hukuman di penjara, lantaran tertangkap mengedarkan uang palsu (upal).
“Beberapa tahun lalu, nggak ingat kapan tepatnya, pernah terkena kasus uang palsu. Ditangkap di Meranti Kabupaten Asahan. Uang itu dicetaknya sendiri,” ungkap Suraji.
Menurut Suraji, keahlian mencetak uang palsu itu dipelajari oleh Sugianto alias Anto secara otodidak. Terlebih saat itu, Anto disebut mulai belajar berbagai program dan aplikasi komputer.
Bahkan atas kemahirannya mengoperasikan komputer, Anto sempat membuka usaha rental dan fotocopy di sekitar tempat tinggal mertuanya.
“Mulai belajar-belajar komputer. Otodidak kayaknya sampai sempat buka rental komputer. Di situ juga ada ditemukan polisi uang palsu, alat-alatnya sempat dibawa, disita,” ujarnya.
Sementara terkait latar belakang pendidikan, Anto merupakan alumni sebuah STM swasta di Kota Kisaran. Owner BMW Cash itu mengambil jurusan elektronik.
“Si Anto ini tamatan STM, jurusan elektorik. Begitu tamat pernah buka reparasi barang-barang elektronik. Jadi ada beberapa orang yang bawa TV, radio dan barang eletronik lainnya lah untuk dibetulin, uang diambil. Tapi barangnya tak pernah selesai,” ungkapnya.
Terkait kasus yang menimpa Anto, Suraji mengaku tak merasa heran. Lantaran mengenal sosok Anto yang memang sejak kecil tumbuh di kampung mereka.
Sehingga menurutnya, meski bisnis investasi BMW Cash milik Anto sempat mencuat, tidak ada tetangga tempat tinggal orang tuanya di Dusun VII, Desa Punggulan, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, yang mau ikut dalam bisnis tersebut.
“Warga sini sudah tau tabiat si Anto, jadi hampir nggak ada yang mau ikut BMW Cash. Kalau desa sebelah ada,” ucapnya.
Hal senada disampaikan tetangga lainnya, Atik. Wanita paruh baya itu juga mengungkapkan bahwa Anto pernah terjerat kasus hingga harus mendekam di penjara.
Tapi sejak bisnis BMW Cash berjalan, di massa pandemi covid-19 pernah berbagi, memberikan beras seberat 5 kilogram kepada warga sekitar.
“Memang pernah masuk (penjara) dulu. Tapi pun dia baik juga, ada bagi-bagi beras sama kami, pas baru-baru Corona,” kata Atik. (ran)