Potret Peristiwa

Tol Pekanbaru-Dumai Rawan Kecelakaan Lalu Lintas, Aroma Mistis Mewarnai Area Tol

7
×

Tol Pekanbaru-Dumai Rawan Kecelakaan Lalu Lintas, Aroma Mistis Mewarnai Area Tol

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Pekanbaru – Tercatat sembilan kali kecelakaan dengan dua korban meninggal di ruas jalan tol Pekanbaru – Dumai selama tiga minggu usai diresmikan. Kecelakaan itu tercatat dengan berbagai motif dan pola.

Sebagian kecelakaan tunggal dan sisanya tabrakan. Tercatat dua korban meninggal dunia akibat berbagai kecelakaan tersebut.

Pengamat supranatural asal Rumbai, Mbah Surip menilai, kawasan ataupun area tol diselimuti dengan aroma mistis. Dirinya mengaku tidak tahu pasti kenapa hal itu bisa terjadi.

“Mungkin lokasi tol melintasi pekuburan atau ada kuburan yang tidak dipindahkan terlebih dahulu. Bisa jadi arwah itu marah,” katanya mencoba mencari alasan.

Kecelakaan di ruas Tol Permai

Dirinya berharap, pengelola tol melakukan ritual terlebih dahulu demi keselamatan para pengendara.

“Mungkin bisa dilakukan sesajen terlebih dahulu di tempat-tempat yang rawan kecelakaan,” katanya lagi.

Sementara itu untuk meminimalisir terjadi kecelakan akibat human eror ini, pihak pengelola tol Permai Hutama Karya bersama Satlantas Polda Riau menggelar operasi microsleep (mengantuk).

Operasi digelar pada pagi hari, pukul 02.00 dini hari hingga 05.00 WIB, Rabu (21/10), di rest area 45, jalur ambon.

Branch Manajer tol Permain Indrayana melalui koordinator tol Permai, M Fithriandi, mengatakan bahwa operasi microsleep ini untuk memastikan kondisi fisik dan kesehatan supir.

Kemudian, bagi pengendara yang terindikasi lelah atau mengantuk diberikan kopi dan makanan ringan.

“Operasi ini adalah salah satu upaya dimana akhir-akhir ini yang sering terjadi di jalan tol Pekanbaru-Dumai, untuk pencegahan kecelakaan yang sebagian besar diakibatkan oleh human eror. Maka kami melakukan operasi gabungan dan dari pihak kepolisian, melakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan. Kami melakukannya di rest area,” ujar Fithriandi, di sela-sela operasi ngantuk di tol Permai.

Dijelaskannya, sebenarnya standar kelayakan yang lebih detail adalah masalah ban maupun perlengkapan kendaraan.

Tingkatkan kewaspadaan di ruas Tol Permai

Dan kejadian yang terjadi di jalan tol lebih banyak karena human eror, mengantuk, pecah ban, serta melebihi kecepatan yang telah ditetapkan, yakni 80 Km per jam.

“Tercatat ada sebanyak 9 kecelakaan terjadi di tol Permai. Kecelakaan memakan korban jiwa pertama kali itu di tanggal 17 Oktober. Sebagian besar para driver harus istirahat sejenak, agar tidak ngantuk dan kami sediakan minum dan makanan ringan,” ungkapnya.

Selain itu juga dilakukan pemeriksaan paramedik dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan, periksa suhu badan dan memberikan masker.

Pemeriksaan oleh paramedik dari hutama karya dibantu oleh pihak kepolisian.

Sementara itu, Panit Tol Permai dari PJR Polda Riau, M Pamelan, mengatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan razia terhadap kepatuhan pengemudi dijalan tol, sesuai dengan aturan yang berlaku kecepatan 80 Km per jam.

Operasi dimulai pukul 02.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Setiap kendaraan yang akan masuk di Kilometer 45 langsung diarahkan ke rest area untuk mendapatkan pemeriksaan. (gr, ckp)