Potret24.com, Jakarta – Pandemi Covid-19 di Surabaya terlihat jauh lebih terkendali dibandingkan dengan DKI Jakarta. Kota yang menjadi pusat ekonomi di Jawa Timur ini bahkan hanya mencatat 130 kasus aktif per hari ini
Berdasarkan data lawancovid-19.surabaya.go.id, kasus baru Covid-19 di Surabaya bertambah 46 orang pada Senin (26/10/2020) sehingga totalnya menjadi 15.719 orang.
Bandingan dengan DKI Jakarta yang mencatat 906 kasus baru sehingga secara total menembus 101.897 orang.
Surabaya yang memiliki jumlah penduduk hampir 3 juta jiwa, masih memiliki kasus aktif atau pasien dalam perawatan sebanyak 130 orang.
Hal ini menyebabkan Surabaya tercatat sebagai zona oranye atau memiliki risiko sedang.
Sementara itu, DKI Jakarta yang merupakan provinsi dengan penduduk sekitar 11 juta orang, tercatat memiliki 11.837 kasus aktif Covid-19. Kasus aktif tersebut tersebar di lima kotamadya, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.
Seluruh kotamadya di DKI Jakarta tercatat masuk dalam zona merah atau memiliki risiko tinggi Covid-19.
Surabaya yang dipimpin oleh Wali Kota Tri Rismaharini ini mencatat 14.436 kasus kesembuhan dari Covid-19 dan memiliki rasio kesembuhan 92%.
Sementara itu, DKI Jakarta yang dipimpin Gubernur Anies Rasyid Baswedan mencatat total pasien sembuh 87.883, atau memiliki rasio kesembuhan 86,24%
Dari kasus kematian, Surabaya mencatat 1.153 orang meninggal dan memiliki rasio 7,33%. Adapun DKI Jakarta mencatat 2.177 orang meninggal atau memiliki rasio kematian 2,13%.
Sebagai informasi, Surabaya dan Jawa Timur sempat menjadi episentrum terbesar di Indonesia, bahkan kasusnya melampaui DKI Jakarta.
Namun, hanya dalam kurun waktu 4 bulan, Jawa Timur dan Surabaya bisa menekan kasus dan keluar dari zona merah. (gr)
