Potret24.com, Jakarta – Privilege dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada kaum milenial menjadi perhatian Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Muncul anggapan Jokowi memanjakan generasi milenial, benarkah?
Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai Presiden Jokowi tidak memanjakan kaum milenial.
Namun, Jokowi dianggap memang memberikan banyak kesempatan besar kepada generasi muda.
“Memanjakan sih bukan kata yang tepat, tapi memberikan kesempatan yang tidak biasa. Artinya memberi kesempatan yang kesempatan itu adalah kesempatan yang luar biasa yang tidak pernah diberikan oleh presiden-presiden lain,” ujar Hendri kepada wartawan, Kamis (29/10/2020).
Meski begitu, pria yang akrab disapa Hensat ini setuju dengan pernyataan Megawati. Presiden ke-5 RI itu meminta agar Jokowi tak terlalu memanjakan kaum milenial.
“Tapi omongan bu Mega itu ada benarnya, sebaiknya menteri-menteri milenial lebih unjuk gigi. Kan belum ada itu giginya itu menteri-menteri milenial,” tuturnya.
Hensat menilai pernyataan Megawati itu seharusnya menjadi cambuk bagi generasi milenial di barisan Kabinet Indonesia Maju. Para menteri milenial ditantang untuk lebih unjuk gigi lagi.
“Jadi yang harus menjawab komentar Bu Mega itu bukan Pak Jokowi, tapi para menteri milenial,” kata Hensat.
“Buktikan dong kalau generasi milenial memang seperti yang diagung-agungkan dan digaung-gaungkan bahwa generasi unggul, pekerja keras dan kreatif,” tambahnya.
Seperti diketahui, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mempertanyakan sumbangsih kaum milenial saat ini. Hal itu buntut dari kekesalan Megawati atas aksi unjuk rasa yang berujung perusakan halte TransJakarta beberapa waktu lalu.
Megawati pun meminta Jokowi tidak memanjakan generasi milenial. Kepada anak-anak muda, ia juga menyarankan agar menyampaikan aspirasi melalui DPR.
“Anak muda kita aduh saya bilang ke presiden, jangan dimanja, dimanja generasi kita adalah generasi milenial, saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa viral tanpa bertatap langsung, apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini?” kata Mega dalam sambutannya di acara peresmian Kantor DPD secara virtual, Rabu (28/10).
“Masa hanya demo saja, nanti saya di-bully ini, saya nggak peduli, hanya demo saja ngerusak, apakah ada dalam aturan berdemo, boleh saya kalau mau debat,” sambungnya. (dtk)