Potret Peristiwa

Viral Jalur Gowes Gadis Desa Pakai Kemben, Gimmick atau Pelecehan?

5
×

Viral Jalur Gowes Gadis Desa Pakai Kemben, Gimmick atau Pelecehan?

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Jakarta – Sebuah kegiatan bersepeda viral di media sosial, melewati ‘jalur gadis desa’ yang kontroversial. Jalur tersebut melintasi sungai tempat peserta bisa berhenti untuk berfoto dengan gadis-gadis yang mengenakan kemben, seolah-olah sedang mandi.

Penelusuran detikcom, lokasi ‘jalur gadis desa’ yang kontroversial tersebut berada di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Ketua bidang umum ISSI (Ikatan Sepeda Sport Indonesia) DKI Fatur Racavvara meyakini keberadaan jalur gadis desa sebagai gimmick untuk menarik peserta. Iming-iming keunikan semacam itu terkadang ditujukan untuk merangsang minat pemula, sedangkan pesepeda yang sudah berpengalaman biasanya tidak akan terpengaruh.

“Mereka (pesepeda lama) akan lebih seneng mencari track baru, meng-explore alam, jelajah jalur yang belum dilalui,” jelas Fatur kepada detikcom, Minggu (13/09/2020).

Soal adanya gadis-gadis di jalur gowes, Fatur melihatnya sebagai fenomena yang memang sering ditemukan di berbagai kegiatan. Golf misalnya, selalu menyediakan caddy perempuan dengan penampilan menarik, demikian juga balap motor dengan umbrella girl.

Jalur Gowes gadis desa

[Form id=”8″]

“Saya ngeliatnya sih selama tidak merendahkan harkat wanita, saya pikir fine-fine aja apalagi ketika rencananya untuk meningkatkan pariwisata daerah. Cuman kalau ada pake kemben itu kan udah melecehkan harkat wanita itu yang saya nggak setuju sebenarnya,” lanjut Fatur.

“Sebaiknya ditiadakan hal yang kaya gitu. Stigmanya akan menjadi negatif,”

Sementara itu, praktisi kesehatan olahraga dari Slim and Health Sports Therapy, dr Michael Triangto SpKO, menduga keberadaan gadis-gadis berkemben bukan bagian dari acara utama. Biasanya, gimmick semacam itu dihadirkan untuk kepentingan pribadi atau sponsor.

“Menurut saya hal itu sering terjadi dimana ada yg memasukkan kepentingan pribadi ataupun perusahaan seperti sponsor. Memang saat ini sifatnya ilegal dan memasukkan kata gadis yang membuat jadi tidak nyaman,” kata dr Michael.

Diberitakan sebelumnya, Camat Karangploso Indra Gunawan telah menegaskan bahwa jalur yang viral itu bukan bagian dari kegiatan resmi. Pihaknya memastikan tidak akan terulang lagi.

“Tidak ada di sini jalur gowes gadis desa, dan memang seterusnya tidak akan ada. Itu ulah orang pencari uang untuk dirinya sendiri,” tegas Indra. (gr)