Potret Hukrim

Teka-teki Kematian Briptu Andry dan Keterlibatan Penyidikan Polisi Militer

3
×

Teka-teki Kematian Briptu Andry dan Keterlibatan Penyidikan Polisi Militer

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Jakarta – Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab tewasnya Briptu Andry Budi Wibowo di Jl Sapi Perah, Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Polisi pun kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Kamis (17/09/2020) kemarin.

Dalam proses olah TKP itu, pihak kepolisian melibatkan polisi militer. Olah TKP yang dihadiri Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo dan Wakapolres Jakarta Timur AKBP Stefanus Tamuntuan itu berlangsung selama sekitar 1 jam.

Sejumlah polisi terlihat mengukur jalan dengan alat meteran. Polisi juga membuat tanda di aspal dengan Pylox dan mencatat dalam buku catatan.

Pada pukul 16.28 WIB, 5 anggota POM TNI datang ke TKP tewasnya Andry. Kehadiran POM TNI ini tampak untuk membantu kepolisian yang sedang melakukan olah TKP.

Polisi pun menerima kehadiran anggota POM TNI ini dan bersama-sama melakukan olah TKP. Sesekali tampak POM TNI dan polisi berdiskusi.

Tak lama kemudian, pengukuran dilakukan kembali dari sisi yang lain. POM TNI pun ikut mencatat dari olah TKP yang dilakukan.

Wakapolres Jakarta Timur AKBP Stefanus Tamuntuan enggan memberikan komentar terkait olah TKP tersebut. Stefanus juga tidak menjawab saat ditanya soal kehadiran POM TNI tersebut.

“Tanya ke Polda (Metro Jaya). Ke Kabid Humas, ya,” ucap Stefanus.[Form id=”8″]

Direktur Lalu Lintas Kombes Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan bahwa olah TKP dilakukan untuk mendalami penyebab kematian korban. Sambodo juga mengungkap adanya kejanggalan terkait kematian korban ini.

“Jadi saya ngecek ke TKP, apakah ini laka lantas, apakah ini penganiayaan, atau ini pembunuhan. Makanya untuk memastikan itu saya ke TKP dan dari hasil olah TKP, memang ada beberapa fakta-fakta yang cukup janggal,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo di Jalan Sapi Perah, Pondok Ranggon, Jaktim, Kamis (17/9).

Sambodo mengungkapkan kejanggalan itu terkait posisi korban dengan motornya yang ditemukan cukup berjauhan sekitar 200 meter. Sedangkan Sambodo juga belum menarik kesimpulan apakah kematian korban ini bukan akibat kecelakaan lalu lintas.

“Ya kan saya belum menyatakan bahwa ini bukan laka lantas. Tetapi karena itu hasil penyelidikan dari reserse. Tapi kan dari kejanggalannya dari jarak ditemukannya motor ya, dengan jarak ditemukannya korban kan cukup jauh,” tuturnya.

Pada saat olah TKP, Sambodo tampak mengambil sebuah benda di jalan. Benda itu kemudian dia cocokkan dengan foto pada handphone. Namun Sambodo tidak menjelaskan benda apa yang dia amankan tersebut.

“Belum tahu, belum tahu (benda yang dipegang). Apakah itu bagian dari mobil penabrak, itu sudah diamankan,” kata Kombes Sambodo.

Hanya, Sambodo tidak menjelaskan lebih lanjut soal penabrak yang diamankan tersebut.

Sambodo kemudian menjelaskan pihaknya melakukan olah TKP untuk memastikan, apakah kematian korban akibat kecelakaan lalu lintas atau yang lain. Sambodo sendiri mengaku mendapatkan informasi awal bahwa kejadian itu adalah kecelakaan lalu lintas.

“Saya datang ke sini sama Bu Kapolsek, kita mengecek, karena dari awal ada yang mengatakan ini laka lantas. Jadi saya ngecek ke TKP, apakah ini laka lantas, apakah ini penganiayaan, atau ini pembunuhan?” tuturnya.

“Belum tahu, belum tahu (benda yang dipegang). Apakah itu bagian dari mobil penabrak, itu sudah diamankan,” kata Kombes Sambodo.

Hanya, Sambodo tidak menjelaskan lebih lanjut soal penabrak yang diamankan tersebut.

Sambodo kemudian menjelaskan pihaknya melakukan olah TKP untuk memastikan, apakah kematian korban akibat kecelakaan lalu lintas atau yang lainnya. Sambodo sendiri mengaku mendapatkan informasi awal bahwa kejadian itu adalah kecelakaan lalu lintas.

“Saya datang ke sini sama Bu Kapolsek, kita mengecek, karena dari awal ada yang mengatakan ini laka lantas. Jadi saya ngecek ke TKP, apakah ini laka lantas, apakah ini penganiayaan, atau ini pembunuhan?” tuturnya.

Seperti diketahui, Briptu Andry ditemukan tewas di lokasi pada pukul 05.00 WIB, Kamis (17/9). Andry tewas mengenaskan dengan kondisi pakaian koyak. (gr)