Potret24.com, PEKANBARU – Identitas Kota Pekanbaru yang menjunjung tinggi ciri khas Kota Islami sedikit demi sedikit mulai pudar. Kota Pekanbaru saat ini sudah identik dengan Kota Perjudian. Terbukti ada belasan lokasi perjudian di Kota Pekanbaru yang beraktivitas secara bebas.
Demikian disampaikan Indra Sampurna, tokoh pemuda di Jalan Ahmad Yani kepada potret24.com, Rabu (23/09/2020).
Dikatakannya lagi, aktivitas perjudian ini secara bebas mempertontonkan perilakunya di tengah masyarakat Kota Pekanbaru yang secara teoritis sangat Islami dan anti dengan perjudian.
“Ada pengikisan moral di tengah masyarakat saat ini. Aktivitas perjudian sangat bebas di sejumlah lokasi di Kota Pekanbaru. Bahkan sebagian berada di tengah-tengah lingkungan perumahan warga,” katanya menambahkan.
Sementara data yang dihimpun potret24.com menyebutkan, sejumlah aktivitas perjudian yang berhasil dipantau antara lain. Dua lokasi di Jalan Tuanku Tambusai yang salah satunya Arena. Empat lokasi di Jalan Jenderal Sudirman.
Empat lokasi lainnya di Jalan Riau. Serta dua lokasi di Jalan Jalan Setia Budhi serta satu lokasi lainnya di Jalan Djuanda.
Hadirnya sejumlah lokasi perjudian di Kota Pekanbaru ini terkait masalah perizinan yang dikeluarkan DPMPTSP Kota Pekanbaru.
“Memang semuanya bermuara dari DPMPTSP. Harusnya DPMPTSP mengecek peruntukan izin yang mereka keluarkan. Menyalahi atau tidak dari aturan dan perundangan yang berlaku. Jangan hanya diam setelah izin dikeluarkan. Saya sanksi sebenarnya, apa benar DPMPTSP tidak mengetahui peruntukan izinnya untuk perjudian,” kata Indra menambahkan.
Dirinya menilai Pemko Pekanbaru telah abai dengan melakukan pembiaran seperti ini.
“Apa gunanya Satpol PP sebagai operator di lapangan untuk penegakan perda. Seharusnya yang seperti ini khan ditindak. Ini sudah penyalahgunaan peruntukan izin,” katanya lagi.
Sementara itu belum ada keterangan resmi dari Kadis PTMPTSP Kota Pekanbaru Muhammad Jamil. Beberapa kali dihubungi, Muhammad Jamil yang juga Plt Sekda Kota Pekanbaru tak menjawab. (gr)
