Potret24.com, Jakarta – Seorang pria berusia 27 tahun masih belum pulih setelah terinfeksi virus Corona sejak enam bulan lalu. Ia menjadi salah satu dari 600 ribu orang yang mengalami efek jangka panjang virus Corona COVID-19.
Pria bernama Charlie Russell ini terinfeksi Corona pertama kalinya pada Maret 2020 lalu. Di hari ke-182, kondisinya masih belum pulih dan tidak bisa melakukan hal-hal yang umumnya orang lakukan, seperti berlari seperti biasa, pergi ke klub, bahkan bekerja.
“Jika saya tahu bahwa saya akan sesakit ini, saya akan menganggap semuanya (tentang virus) jauh lebih serius di bulan Maret,” kata Russell, dikutip dari The Guardian, Senin (14/9/2020).
“Tetapi semua yang kami dengan saat itu adalah, jika kamu terinfeksi dan kamu masih muda, kemungkinan besar tidak memiliki gejala sama sekali. Atau hanya akan sakit selama beberapa minggu saja,” imbuhnya.
Namun sampai saat ini, Russell masih mengalami nyeri dada, migrain yang menyiksa, sesak napas yang parah, pusing dan kelelahan yang termasuk dalam gejala jangka panjang akibat virus Corona.[Form id=”8″]
Sebelum sakit, Russell bekerja sebagai fotografer khusus drama atau teater. Tetapi, ia sudah tidak bekerja usai sakit karena Corona sejak 14 Maret 2020 lalu.
Saat terinfeksi, ia sakit selama dua minggu dan sempat membaik. Sampai akhirnya Russell mengalami nyeri dada yang mengerikan.
“Rasanya seperti seseorang sedang duduk di atas saya,” ujarnya.
Setelah merasakan gejala tersebut, dokter memerintahkan dirinya untuk melakukan tes antibodi, memastikan bahwa Russell terinfeksi virus atau tidak. Sampai akhirnya Russell menjadi salah satu dari 500 pasien yang berperan dalam uji klinis terkait dampak COVID-19.
“Saat orang menolak untuk memakai masker atau bahkan untuk mematuhi aturan jarak sosial, itu sangat, sangat, sangat membuat frustasi. Saya hanya ingin menyadarkan mereka dan berkata ‘saya sudah hidup dengan ini (virus) selama enam bulan’,” tegas Russell.
“Saya rasa banyak anak muda berpikir jika virus ini tidak mempengaruhi dirinya secara langsung, hampir tidak sama sekali. Teman-teman saya masih pergi ke klub, pergi makan malam, dan tidak menganggapnya serius. Saya mengkhawatirkan mereka,” sambungnya. (gr)