Potret WisataPotret Peristiwa

Kalau Nanti Liburan Lagi, Jangan Pamer Boarding Pass di Medsos

3
×

Kalau Nanti Liburan Lagi, Jangan Pamer Boarding Pass di Medsos

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Jakarta – Mungkin orang saat ini menahan diri untuk liburan. Tapi nanti kalau sudah bisa liburan lagi ada satu hal yang penting diingat. Jangan umbar-umbar foto boarding pass di platform media sosial.

Di Indonesia sendiri sudah bukan hal asing untuk membagikan sukacita berkumpul bersama kerabat dan keluarga melalui media sosial. Kini media sosial sangat menjadi kebutuhan sehari-hari.

Media sosial menjadi instrumen sangat ampuh sebagai tempat bagi orang-orang untuk berbagi perjalanan liburan mereka. Dalam beberapa kasus, banyak orang-orang yang senang membagikan boarding pass mereka di media sosial sebagai pemberitahuan secara publik atas partisipasinya dalam merayakan momentum besar.

Sementara banyak orang berpikir bahwa memposting gambar boarding pass ke jejaring sosial adalah cara yang bagus untuk unjuk diri, nyatanya hal tersebut juga bisa menjadi langkah menuju mimpi buruk.

Karena banyak orang memasang foto tersebut di bawah pengaturan publik, mereka berpikir tentang hak-hak unjuk diri dan bukan informasi berharga di dalam gambar tersebut yang dapat digunakan oleh seseorang dengan niat jahat.

Selain dari nama dan tujuan, boarding pass Anda mencakup beberapa informasi sensitif, yang jika dilihat sekilas tampaknya tidak bermanfaat bagi siapa pun, kecuali staf bandara.

Informasi pada boarding pass juga termasuk dalam screenshot tiket, konfirmasi pemesanan yang diperoleh melalui aplikasi seluler dan terlebih lagi, email.

Apabila Anda cenderung menggunakan kata sandi yang lemah, siapa saja yang secara diam-diam membaca email tersebut dapat memperoleh akses ke data ini.

Untuk permulaan, bisa seperti informasi mengenai seberapa loyalitas Anda pada maskapai penerbangan atau kartu frequent flyer. Nomor atau nama pemegang kartu, dalam beberapa kasus, memungkinkan bagi orang asing untuk masuk ke profil pribadi Anda di situs web maskapai untuk melakukan check-in online.

Bagian kedua dari data penting yang tersembunyi pada boarding pass Anda adalah Passenger Name Record, atau dengan singkat disebut PNR. PNR adalah kode reservasi, yang berfungsi sebagai pengenal unik penumpang dalam sistem reservasi komputer.

Ini termasuk data rute dan semua yang bepergian bersama Anda. Jadi, jika perjalanan dilakukan bersama dengan keluarga, Anda akan berbagi PNR yang sama.

PNR juga termasuk informasi tentang tarif, serta informasi pembayaran (seperti nomor kartu kredit). Dalam beberapa kasus, berikut adalah informasi aktif yang berada di dalam PNR: nomor telepon penumpang, detail akomodasi di negara tujuan, tanggal lahir, dan data paspor. Jika Anda mempertimbangkan lebih jauh, informasi tersebut adalah data yang sangat berharga.

Territory Channel Manager Kaspersky Lab APAC Dony Koesmandarin mengatakan media sosial kini memang sudah menjadi kebutuhan masyarakat, apalagi esensi liburan kini tidak hanya untuk berkumpul bersama kerabat namun juga membagikannya kepada publik.

“Contoh membagikan boarding pass di media sosial adalah hal yang sangat sering kita temui bahkan di Indonesia sendiri. Ini dilakukan di bawah kesadaran pengguna yang awalnya mungkin hanya berniat untuk menunjukkan kepada orang bahwa mereka sedang berpergian, oleh karena itu hendaknya jika memang masih ingin membagikannya di media sosial akan lebih baik untuk menyamarkan kode barcode, nama, e-mail dan informasi penting lainnya, namun lebih baik lagi jika Anda dapat membagikan momen perjalanan hanya saat tiba di tempat tujuan dan merasakan liburan yang nyaman,” ujarnya. (gr)