Potret24.com, Pekanbaru- Pemko Pekanbaru terkesan tidak punya nyali menindak praktek perjudian yang difasilitasi Arena. Buktinya Pemko Pekanbaru seakan tutup telinga di tengah derasnya pemberitaan terkait aktivitas di Arena.
“Tuli mungkin telinganya. Atau sengaja menutup telinganya. Sehingga teriakan dan tudingan masyarakat atas maraknya aktivitas perjudian di Pekanbaru tak lagi terdengar. Lagipula Walikota sepertinya terlalu sibuk mengurus Tenayan Raya,” kata Ismet Hayatullah kepada potret24.com.
Ditegaskannya lagi, praktek perjudian di Kota Pekanbaru ini bisa lenyap cuma dengan aksi massa kelompok-kelompok muslim di Pekanbaru. “Sepertinya baru bisa ditutup dengan aksi massa,” tegasnya lagi.
Sementara warga Kota Pekanbaru lainnya, Rani Masrida menilai, sepertinya Walikota Pekanbaru sudah kehilangan nyali dan takut nantinya toke-toke judi itu berbalik marah. “Itu hanya dugaan sementara terkait kenapa Walikota Pekanbaru bungkam dan tidak merespon pemberitaan. Tapi mungkin saja itulah yang sebenarnya terjadi,” katanya sambil tertawa ngakak.
Pihaknya menilai Walikota Pekanbaru seakan tidak peduli lagi dengan persoalan moral di tengah masyarakat.
“Praktek perjudian mewabah dan prostitusi meningkat, tidak dianggap lagi sebuah persoalan penting yang harus diselesaikan. Pekanbaru itu hanya sebatas Tenayan karena itu yang lebih menghasilkan,” tegasnya lagi. (gr)
