Potret24.com, Palembang- Pelaksanaan belajar daring yang dilaksanakan di tengah masa pandemi di Palembang dinilai orangtua siswa tidak tepat bahkan terkesan mengada-ngada. Selain itu sistem belajar daring sangat berat di ongkos
Hal ini dikeluhkan Sapri (44) warga Palembang kepada potret24.com, Sabtu (01/08/2020).
Menurutnya proses belajar secara daring hanya menyusahkan siswa dan orang tua siswa. Karena biaya yang harus dikeluarkan para orang tua siswa sangat besar.
“Bayangkan saja jika punya anak tiga orang dan ketiganya harus belajar daring. Berat dan sangat berat di ongkos. Pemko Palembang dan Pemprov Sumsel sepertinya tidak peduli lagi dengan kesulitan warganya,” tegasnya.
Dirinya meminta kepedulian Pemko Palembang dan Pemprov Sumsel terkait persoalan ini.
“Pemko dan Pemprov harus turun tangan atasi persoalan ini. Jangan diam dan kembali diam. Harus bertindak segera dan Pemko Palembang dan Pemprov Sumsel diminta segera memberikan solusi,” tambahnya lagi.
Persoalan belajar daring saat ini katanya lagi bukanlah solusi yang tepat di tengah perekonomian warga yang hidupnya serba kekurangan.
“Buat makan sehari-hari saja susah. Gimana mau beli paket internet. Okelah ada dana untuk beli paket tapi smartphone nya mana?” katanya menambahkan.
Dirinya menilai di tengah pandemi Corona saat ini sepertinya Pemko Palembang maupun Pemprov Sumsel sepertinya lepas tangan. Kedua lembaga pemerintahan tersebut ditudingnya seakan tidak peduli dengan warga.
Memang ada kemarin yang mewacanakan penggunaan dana BOS untuk menanggulangi kebutuhan paket siswa.
“Memang ada wacana penggunaan Dana Bos. Tapi alhamdulillah sampai saat ini masih sebatas wacana belum ada kebijakan tertulis yang mengaturnya. Nah persoalan saat ini, Dana Bos tersebut masih ada atau tidak. Bisa saja dananya sudah habis dimanfaatkan pihak sekolah untuk kebutuhan pribadi mereka,” tegasnya lagi.
Dirinya meminta keterbukaan pihak sekolah terkait wacana penggunaan Dana Bos seperti arahan Mendikbud Nadiem Makarim.
“Sekolah harus terbuka, berapa sisa Dana Bos yang bisa dimanfaatkan. Jangan hanya diam saja ketika Mendikbud meminta alokasi Dana Bos untuk membantu orang tua siswa yang kesulitan,” tegasnya lagi. (gr)