Potret24.com, Pekanbaru- Pemko Pekanbaru diminta segera mengatur aktivitas imigran yang berdomisili di Kota Pekanbaru. Karena aktivitas imigran ini berpotensi menimbulkan permasalahan sosial di tengah masyarakat.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, Yasser Hamidy saat membahas permasalahan imigran di Kota Pekanbaru.
“Kami menilai harus ada penyelesaian atas permasalahan imigran di Kota Pekanbaru, aktivitas mereka harus diatur,” ujarnya, Kamis (13/08/2020).
Ia menyarankan agar para imigran jangan terlalu lama berada di luar penampungan. Bila ini terjadi bisa menimbulkan permasalahan sosial.
Banyak pengaduan dari masyarakat terkait oknum imigran yang mulai bikin ulah di tengah masyarakat.
“Mulau dari perbuatan asusila, trantibum dan ajaran yang tidak sesuai syariat Islam. Satu di antaranya membuat praktik kawin kontrak,” terangnya.
Yasser mendorong pemerintah kota bisa mengatur aktivitas para imigran. Apalagi ada di antara oknum imigran mulai meresahkan masyarakat.
Politisi PKS ini mengingatkan agar jangan sampai masalah imigran jadi berlarut. Untuk itu, disegerakan aturan bagi para imigran tersebut selama berada di Kota Pekanbaru.
Dirinya juga menilai harus ada solusi atas seluruh permasalahan imigran di Kota Pekanbaru. Pemerintah kota bisa berkordinasi dengan semua pihak agar ada solusi untuk penempatan imigran.
“Jangan dipaksakan, nanti muncul konflik baru di masyarakat,” pungkasnya.
Sementara sejumlah informasi dirangkum potret24.com terkait berbagai permasalahan imigran di Kota Pekanbaru.
“Harus dibatasi pergerakannya. Jangan sampai bebas melakukan apa saja di Kota Pekanbaru. Karena informasi yang saya terima, sebagian imigran tersebut berprofesi sebagai gigolo di Kota Pekanbaru,” kata Ismail Hasyim, warga Kota Pekanbaru.
Ditegaskannya lagi, beberapa imigran tertangkap basah di matanya sendiri, saat mereka menjajakan diri di sepanjang Jalan Ahmad Yani atau tepatnya di Jalan Cik Dik Tiro.
“Mereka nongkrong di pinggir jalan sambil menunggu jemputan dari para wanita yang haus seks. Sudah beberapa kali terlihat. Dan ini harus ditertibkan,” tegasnya lagi. (gr)