Potret24.com, Pekanbaru- Kebakaran di pabrik pengolahan ban bekas di Jalan Pemuda Ujung, Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau hingga pukul 13.00 WIB belum bisa dipadamkan, Selasa (18/8/2020).
Kebakaran mulai terjadi sejak pukul 09.00 WIB. Berarti sudah empat jam api belum dapat dijinakkan. Dalam pantauan di lapangan, kebakaran sulit diatasi karena ada ribuan ban bekas yang terbakar.
Kebakaran diperparah tiupan angin kencang karena tumpukan ban berada di halaman terbuka bagian belakang pabrik. Mobil pemadam kebakaran (damkar) silih berganti memadamkan api.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Pekanbaru Kompol Awaluddin Syam mengatakan, saat ini petugas masih fokus pemadaman.
“Petugas dari damkar masih fokus memadamkan api. Ada tujuh unit mobil damkar yang dikerahkan untuk pemadaman,” kata Awaluddin saat ditemui di lokasi kebakaran.
Pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Beberapa orang saksi sudah dimintai keterangan.
“Untuk penyebab kebakaran belum kita ketahui. Sekarang fokus pemadaman dulu, setelah api padam nanti lokasi ini akan kami pasang police line (garis polisi). Beberapa pihak termasuk pemilik akan kita mintai keterangan,” sebut Awaluddin. Tidak ada korban jiwa.
Sementara itu, Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Yusuf Rahmanto menyebut, untuk saat ini tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini.
“Untuk saat ini belum ada laporan korban jiwa. Kita harap semoga tidak ada, sedangkan untuk kerugian materiil belum bisa ditaksir,” tambah Yusuf.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran melanda pabrik pengelolaan ban bekas milik PT Jaya Sanjaya di Jalan Pemuda Ujung, Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (18/8/2020).
Pantauan di lapangan, hingga saat ini api masih berkobar. Kepulan asap hitam membubung tinggi ke udara. Petugas pemadam kebakaran (damkar) Kota Pekanbaru tengah berjibaku memadamkan api. Sekitar lima unit mobil damkar dikerahkan.
Selain itu, di lokasi juga terlihat satu unit alat berat jenis ekskavator membantu menyekat api. Asap hitam berbau tak sedap ini memenuhi kawasan pabrik.
Dikhawatirkan asap tersebut mencemari permukiman warga yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kebakaran. Menurut salah seorang pekerja pabrik, Feri (21), kebakaran terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
“Kami waktu itu sedang bekerja di dalam, lalu tampak api sudah membesar pada tumpukan ban di belakang pabrik,” kata Feri saat diwawancarai di lokasi kebakaran, Selasa.
Pada saat kebakaran terjadi, kata dia, semua karyawan berhamburan keluar dari pabrik. Para karyawan langsung mencoba mematikan api dengan racun api dan air yang ada di dalam pabrik.
“Tapi, kami enggak sanggup matikan api. Setelah itu kami mencari bantuan pemadam,” akui Feri.
Hingga berita ini diturunkan, api belum dapat dipadamkan oleh petugas damkar. Sejumlah petugas kepolisian juga sedang melakukan pengamanan di lokasi. (gr)