Potret24.com, Jakarta – Kasus prostitusi di kalangan artis hingga saat ini masih menjadi misteri terkait bagaimana proses penawarannya. Beberapa orang berpendapat proses tersebut melalui manajer dari artis tersebut.
Namun jika dicari tahu lagi, beberapa kasus yang sudah terkuak, pihak manajer mengaku tak tahu menahu terkait ‘pekerjaan sampingan’ dari artisnya itu.
Nanda Persada yang merupakan Ketua Umum Ikatan Manager Artis Indonesia pun hingga saat ini belum mengetahui sistem pastinya. Ia merasa adanya jaringan khusus yang diikuti artis untuk melakukan prostitusi.
“Sepertinya ada jaringan khusus ya dari pada artis yang mungkin punya jaringan ke sana. Menjadi mediator ke para user lah istilahnya,” ungkap Nanda kepada detikcom.
“Hal-hal seperti itu karena yang udah-udah ditangkap dan diperiksa rata-rata bukan manajer artis kan,” lanjutnya.
Jika diingat kembali, beberapa mucikari bahkan sempat terseret lantaran mengaku menjadi jalur prostitusi artis kepada kliennya.
Dalam hal ini, Nanda kemudian menyimpulkan adanya usaha dari sang artis secara pribadi untuk meminta bantuan pada mucikari. Hal itu tentu dilakukan tanpa sepengetahuan manajer.
“Tiba-tiba entah orang dekat artis atau agensi artis jadi seperti ada benang merah. Tapi ya si artis ini berjalan sendiri dengan jaringan tertentu gitu,” jelas Nanda lagi.
Lebih lanjut, Nanda menjelaskan tak adanya paksaan dari agensi atau manajemen kepada artisnya untuk melakukan prostitusi. Nanda menyebut keinginan ini muncul secara pribadi dari sang artis.
“Setahu saya ini murni dari pribadi para artis-artis ini. Karena saya tau tidak ada paksaan agensi dari manapun atau jaringan mucikari atau apapun,” tegas Nanda.
Beberapa artis yang kerap melakukan prostitusi memang tergolong artis-artis yang kurang terkenal. Hal ini bisa dikaitkan dengan pemasukan ekonomi yang kurang dari sang artis.
“Biasanya emang rata-rata dari informasi yang masuk itu memang artisnya yang mungkin lagi sulit pekerjaan, ada tawaran jalan pintas ya jadi masuklah ke dalam jaringan dugaan prostitusi itu. Jadi sulitlah artinya untuk dibuktikan ada paksaan atau apapun,” tuturnya. (gr)
