Potret24.com, JAKARTA – Situasi di Laut China Selatan kian memanas, kali ini penjaga pantai Malaysia menembak mati seorang nelayan Vietnam.
Pasalnya, kapal yang digunakan nelayan Vietnam hampir menabrak kapal patroli Malaysia di Laut China Selatan.
Dikabarkan, insiden tersebut terjadi, Senin (17/08/2020) kemarin.
Dikutip dari laman South China Morning Post, penembakan itu terjadi di Laut China Selatan yang berada di sekitar perairan Malaysia.
Sebelumnya, para nelayan dari Malaysia pernah mengeluhkan kapal Vietnam yang merusak jala mereka.
Penjaga pantai Malaysia, Zubil Mat Som mengatakan bahwa dua kapal penangkap ikan Vietnam telah memasuki perairan Malaysia sekitar 128,7 kilometer dari Tok Bali.
“Awak penjaga pantai sebelumnya telah melepaskan tembakan peringatan ke udara, tetapi setelah mereka menabrak dan melemparkan sebotol bensin, anak buah saya tidak punya pilihan selain menembaknya untuk membela diri,” ujar Zubil.
Zubil menuding jika pada awalnya kapal Vietnam melempar bensin dan mencoba membakar kapal penjaga pantai yang digunakan untuk patroli.
Penjaga pantai kemudian melepaskan tembakan dan mengenai satu orang nelayan Vietnam.
Nelayan tersebut menderita luka tembak yang sangat parah, dan dinyatakan meninggal setelah dibawa ke pesisir pantai.
Zubil menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan pihaknya sebagai upaya menjaga kedaulatan Malaysia.
“Kami sedih dengan kejadian mematikan ini. Tapi saya bisa menjamin anak buah saya mengambil tindakan ini untuk melindungi nyawa mereka dan untuk melindungi kedaulatan nasional kami,” jelas Zubil.
Setelah insiden penembakan terjadi, sebuah kapal Vietnam dengan 20 awak kemudian ditarik ke dermaga oleh penjaga pantai.
Diketahui, sebagian wilayah Laut China Selatan diperebutkan oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.
Sementara itu, baru-baru ini Tiongkok melakukan klaim kepada seluruh jalur perairan di wilayah tersebut.
Perebutan wilayah yang menjadi jalur pelayaran penting dan kaya akan sumber daya alam itu menjadikannya sangat rawan terjadi konflik.
Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) saat ini sedang berdisukusi terkait masalah yang kerap terjadi di Laut China Selatan.
Meskipun bukan negara penggugat, Amerika Serikat (AS) pun mengirimkan militernya ke Laut China Selatan untuk mendukung negara-negara ASEAN.
Namun, tindakan tersebut dikecam oleh pihak Tiongkok yang menuduh AS ikut campur urusan regional.
Beberapa bulan lalu, sebenarnya Kuala Lumpur berusaha mencapai kesepakatan dengan Hanoi di Laut China Selatan.
Kesepakatan itu sendiri bertujuan untuk mengakhiri dugaan intrusi kapal Vietnam ke perairan Malaysia. (gr)