Potret24.com, KEDIRI – Satpol PP menggerebek tempat kos di Kelurahan Semampir Gang 5 Kota Kediri, Jumat (7/8/2020). Dari penggerebakan tersebut, diamankan 5 pasangan bukan suami istri, 5 pelaku pesta miras dan 2 orang wanita tanpa identitas.
Penggrebekan tempat kos ini merupakan tindak lanjut dari pengaduan masyarakat terkait rumah kos yang diduga menjadi ajang perbuatan mesum dan asusila di Kelurahan Semampir Gang 5.
Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri Nur Khamid saat dikonfirmasi menjelaskan, selain menemukan 5 pasangan bukan suami istri ada di dalam kamar kos dengan pintu tertutup, juga diamankan 5 pelaku pesta miras.
“Ada dua perempuan dan tiga pria di dalam kamar kos dalam kondisi mabuk dan pintu tertutup serta dua orang wanita tanpa identitas. Total ada 18 orang yang diamankan,” jelasnya.
Pesta miras itu berlangsung di salah satu kamar kos dalam kondisi gelap dan tertutup karena lampu dimatikan.
“Kami temukan barang bukti dua botol besar berisi miras oplosan,” ungkapnya.
Dari penjelasan warga sekitar, tempat kos yang menyewakan 11 kamar milik Bu Sisca.
Informasinya penyewaan kamar kos, bisa sistem sewa per jam/harian Rp 60.000 dan bulanan Rp 450.000.
Petugas selanjutnya mengamankan 18 orang yang terjaring razia ke Kantor Satpol PP untuk pendataan dan pembinaan.
Petugas masih melakukan penyelidikan apakah pengelola tempat kos telah melakukan pelanggaran.
Nur Khamid menegaskan, kegiatan razia tempat kos pada saat pandemi Covid-19 bakal terus dilakukan secara berkesinambungan.
“Harapan kami bisa menekan kasus penyakit masyarakat,” harapnya.
Sementara itu sejumlah kos-kosan di Kota Pekanbaru hingga saat ini masih aman dari aksi razia Satpol PP Pekanbaru.
“Kos-kosan mesum di Pekanbaru juga banyak. Masa Satpol PP Pekanbaru tidak tahu. Itu mah sudah cerita lama. Daerah Sukajadi ada tiga tempat, di daerah seputaran Pasar Bawah juga ada tiga ada empat kos-kosan yang diduga mesum. Belum lagi di seputaran Kecamatan Pekanbaru Kota. Makanya antena Satpol PP Pekanbaru itu tinggikan sedikit biar bisa memantau aktivitas mesum di Kota Pekanbaru yang sudah sangat banyak,” kata Slamet Hidayatullah.
Pria yang aktif di Masjid ini menilai, skala prioritas Satpol PP Pekanbaru itu tidak jelas.
“Katanya garda depan penegakan perda. Tapi orang yang ngangkangi perda dibiarkan saja,” tegasnya lagi. (gr)