Potret24.com, Pekanbaru- DPRD Riau menggelar rapat paripurna DPRD Riau dalam rangka peringatan HUT ke 63 Provinsi Riau tahun 2020, Minggu (09/08/2020).
Rapat paripurna ini dihadiri Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar bersama seluruh Forkopimda serta Anggota DPR dan DPD RI Dapil Riau, anggota dewan dari Nusa tenggara barat (NTB) dan konsulat Malaysia serta tokoh agama dan masyarakat di Riau. Ikut juga hadir seluruh kepala OPD di lingkungan Pemprov Riau.

Rapat paripurna DPRD Riau dalam rangka peringkat hari jadi ke 63 Provinsi Riau tahun 2020 dipimpin secara langsung Ketua DPRD Riau, Indra Gunawan Eet.
Pada kesempatan tersebut, Eet meminta kepada seluruh undangan agar kembali mengenang para pejuang Riau. Sebab dengan jasa para pejuang Riau tersebut lah saat ini seluruh masyarakat Riau bisa menikmati hasilnya.
Sehingga sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepatutnya seluruh masyarakat Riau untuk mengenang seluruh jasa-jasa para pejuang bangsa ini, khususnya untuk di Provinsi Riau.
“Ditetapkan Riau sebagai sebuah provinsi merupakan buah dari perjuangan dan pengorbanan, tumpahan keringat dan darah para pejuang dan tokoh pendiri bangsa dan provinsi Riau.” katanya.
Tidak hanya itu, dimasa Pandemi Covid-19 yang saat ini masih melanda Riau, kalangan DPRD Riau juga menyoroti sejumlah hal yang terkait dengan penanganan serta dampak Covid-19 di Riau. Diantaranya adalah terkait dengan perekonomian, sosial, pendidikan dan pembangunan di Riau.
“Pandemi Covid-19 secara nyata berdampak terhadap pembangunan di Riau, sehingga berdampak terhadap perekonomian, pendidikan, dan sosial serta budaya,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Eet juga menyampaikan data yang dirilis dari Badan Pusat Statistik Riau yang menyebutkan bahwa indek harga konsumen, pada Mei 2020 mengalami inflasi atau penurunan sebesar 2,54 persen.
“Sehingga menyebabkan daya beli masyarakat menjadi rendah,” ujarnya.
Selain itu, fakta lainnya selama Pandemi Covid-19 ini angka pengangguran di Riau juga mengalami peningkatan hingga mencapai 7.160 jiwa.
Belum lagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, baik yang terkena pemutusan hubungan kerja, maupun yang dirumahkan oleh perusahaan.
“Kondisi tersebut berdampak terhadap meningkatnya angka kemiskinan di Riau. Hingga saat ini jumlah warga miskin di Riau mencapai 23.776 jiwa,” katanya. (adv)